Gemuruh Shalawat di UIN Maliki
Operation Sabtu, 2 Februari 2013 . in Berita . 2526 views
137_tabligh-akbar-riyadlul-jannah.jpg

GEMA-Lagi, Seluruh Sivitas Akademika UIN Maliki Malang mengundang ribuan jama’ah shalawat Riyadul Jannah Karang Ploso Malang yang diketuai oleh Gus Abdur Rohim Asyadzily untuk bershalawat di UIN Maliki dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW (1/2).

Tepat pukul 19.30 WIB lantunan shalawat bergemuruh dari ribuan jama’ah yang dengan khidmat membaca shalawat Sibdud Duror. Shalawat yang langsung dipimpin oleh para habaib dan dewan kiai itu selesai pukul 00.30 WIB.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Imam Suprayogo merasa sangat bahagia sekali UIN Maliki bisa melantunkan shalawat bersama masyarakat. Kegiatan seperti ini mestinya harus sering dilakukan agar rasa persaudaraan dan jalinan tali silaturahim tetap terjaga. “Kampus UIN Maliki ini bukanlah milik saya, akan tetapi milik kita semua,” paparnya pada ribuan jama’ah shalawat yang hadir.

Saya ingin, tambah Imam, kedepan kampus UIN Maliki ini menjadi pusat kemajuan Islam. Oleh karena itu, upaya untuk menyiapkan generasi yang qurani sudah dilakukan UIN Maliki melalui penjaringan mahasiswa yang hafal Alquran. Selain itu juga, bagi mahasiswa yang ingin berkuliah sambil menghafalkan Alquran di sini (UIN Maliki, Red) akan dibimbing dan dibina langsung oleh HTQ yang diketuai oleh KH.Imam Muslimin. “Itu semua bertujuan agar kampus ini menjadi berkah dan warga kampusnya menjadi baik,” harapnya.

Sementara itu, dalam ceramahnya, Habib Fajri Ismail bin Abdullah al Athas asal Jakarta itu menjelaskan bahwa Majelis Riyadul Jannah ini tidaklah hanya untuk membaca shalawat dan zikir saja. Akan tetapi, juga sebagai media untuk mencari ilmu.

Ilmu itu berbeda dengan informasi. Ilmu itu adalah cahaya yang dipancarkan oleh Allah untuk menerangi hati manusia, dan ilmu itu dilakukan melalui proses talaqqi. Misalnya saja seperti apa yang disampaikan oleh Habib Ali Muhammad Bin Habsy pengarang Sibdud Duror ini, beliau mengatakan bahwa bershalawat itu salah satu cara untuk mengajari hati dalam bertalaqqi kepada Rasulullah. “Shalawat yang dibaca menjadi media untukmenghubungkan hati pada ruh Nabi Muhammad SAW,” terangnya.

Pembacaaan shalawat secara istiqomah akan berdampak pada perenggangan hati, karena di dalamnya ada cahaya kecintaan kepada nabi Muhammad SAW. Maka, jika itu dilakukan hati kita akan lebih mudah mendapatkan cahaya hidayah, ma’unah dan taufiq dari Allah SWT.

Misalnya saja proses fotosintesis tumbuhan. Tumbuhan yang memiliki daun kecil pada saat menghadap matahari makan sinar yang ditangkap pun sedikit. Akan tetapi, jika daunnya besar dan lebar maka proses fotosintesisnya pun akan mempercepat terhadap perkembangan pertumuhan tersebut.

Begitu juga manusia, jika setiap saat hati manusia selalu diisi dengan bacaan zikir dan bertaalluq kepada Allah maka hati kita akan mendapat nur ilahi yang akan merubah diri kita semua menjadi lebih baik. Hal itu juga bisa dilakukan memalui majlis zikir dan ta’lim kepada para ulama’. “Informasi yang diterima oleh diri kita akan diterima oleh otak dan hati kita akan merekam dan meninggalkan bekas. Semakin sering dipupuk dengan kebaikan maka akan menjadi baik pulah hati kita,” jelasnya tegas.

Contohnya saja, kata dia, orang Surabaya yang pindah ke Jakarta selama bertahun-tahun maka lahjahnya (gaya berbicara) akan berganti menjadi bahasa betawi, dan itu sudah menjadi hukum alam. Begitu juga dengan membiasakan hati kita untuk selalu berzikir dan bershalawat, maka lama-kelamaan hati kita akan semakin tenang dan damai karna pancaran nur ilahi. “Dengan cara bersahalawat selama 40 malam, maka kita akan mendapatkan kenikmatan tersendiri,” terangnya serius kepada ribuan jamaah Riyadul Jannah dan Sivitas Akademika UIN Maliki di gedung Sport Center Lt.2.

(Operator)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up