GEMA-Petinggi negeri ini kembali berdatangan ke kampus UIN Maliki Malang. Dimana sebelumnya para petinggi negara sekaliber B.J. Habibie, Jusuf Kalla, dan juga Susilo Bambang Yudhoyono telah menginjakkan kaki di kampus Ulul Albab ini. Adalah Boediono, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia yang dalam kunjungannya meresmikan Gedung Pascasarjana UIN Maliki Malang di Areng-areng Batu, Senin (25/3).
Turut hadir dalam peresmian tersebut Menteri Agama (Menag) Surya Dharma Ali, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Walikota Batu Eddy Rumpoko, beserta kaum sosialita dan para akademisi .
Dalam sambutannya Rektor UIN Maliki Malang, Imam Suprayogomenyampaikan rasa terimakasih dan bangganya atas kedatangan orang nomor 2 di Indonesia itu. “Saya merasa senang sekali dengan kehadiran bapak Wapres di Kampus ini. Karena hampir seluruh Presiden dan Wakil Presiden pernah mengunjungi UIN Maliki Malang,” papar Imam yang disambut tepuk tangan hadirin.
Menteri Agama dan Gubernur Jawa Timur juga tidak ketinggalan sambutan seraya ucapan selamat datang kepada Wakil Presiden yang dulunya pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. "Alhamdulillah, dunia pendidikan kita semakin berkembang melalui berbagai perguruan tinggi berbasis agama, sehingga dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang berkompeten,” ujar Surya Dharma Ali.
Sebelum penandatanganan prasasti Peresmian Gedung Pascasarjana, Wapres dalam kuliah tamunya menekankan pentingnya pendidikan sebagai penentu kemajuan bangsa. Karena melalui pendidikanlah kita mampu berkiprah secara nyata terhadap lingkungan sekitar. “Perguruan Tinggi yang berbasis agama diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencetak kader-kader penerus bangsa yang sesuai pada empat pilar UIN Maliki dengan memiliki kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan Ilmu, dan kematangan profesional,” ucap bapak berkacamata itu.
Boediono juga menambahkan bahwa generasi penerus bangsa harus lebih baik dari generasi sebelumnya. Generasi pengganti itu adalah generasi muda yang akan melanjutkan estafet pemerintahan negeri ini. Generasi muda harus memiliki berbagai kemampuan, tidak hanya hard skill tapi soft skill. Hard skill meliputi ilmu yang dimiliki oleh orang itu sendiri, sementara soft skill lebih kepada kesadaran terhadap lingkungan dan kemampuan dalam menempatkan diri di masyarakat. “Generasi muda harus lebih baik, karena itu adalah esensi dari kemajuan bangsa,” terang bapak yang pernah menjadi Menko Perekonomian tersebut. Acara diakhiri dengan penandatanganan prasasti Peresmian Gedung Pascasarjana UIN Maliki Malang. (dcp/az)
