Djoko Saryono Ciptakan Industri Kreatif Songsong Globalisasi
Operation Selasa, 10 September 2013 . in Berita . 1941 views

 

Gema-Fakultas Humaniora gelar Seminar Nasional bertema “The Power of Education” (9/9). Seminar yang mengundang Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd sebagai narasumber tersebut di gelar di Gedung rektorat lantai 5. Seminar yang dibuka langsung oleh rektor UIN, Mudjia Rahardjo itu akan fokus pada mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif dalam menyongsong ASEAN Community 2015. Dalam sambutannya, rektor yang baru diangkat tersebut menerangkan betapa pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan dan agama untuk menghadapi era globalisasi ini. “Integrasi inilah yang menjadi ciri utama dari UIN Maliki Malang.” terangnya.

Dalam seminarnya, Djoko Saryono berusaha untuk menyadarkan Mahasiswa UIN akan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat. “Saat ini, dunia berlari 4 kali lebih cepat dari pada kehidupan kita. Tercatat terdapat penemuan baru setiap 20 jamnya.” Terangnya mantap. Hal ini menimbulkan beberapa fenomena pada abad 21 ini, diantaranya revolusi dunia digital yang digunakan oleh 73 % manusia yang berusia di bawah 30 tahun. Hal ini juga mengindikasikan terjadinya keruntuhan pada tatanan lama yang menghasilakan pertemuan antara ilmu-ilmu baru seperti: biotechnology, econophysics, the art of matematics, dan masih banyak ilmu pengetahuan yang merupakan gabungan dari pertemuan 2 ilmu. Hal ini menjadi tidak seimbang ketika banyak dana yang dialokasikan bukan untuk perkembangan pendidikan. Sebagai contoh, penulis lebih dari 2000-an judul buku ini menyebutkan bahwa untuk belanja kosmetik saja masyarakat Indonesia menghabiskan dana 253 Triliun pertahunnya. Dan dunia menghabiskan dana lebih dari 30 Miliar dollar untuk pengembangannya. Hal ini menjadi sebuah fenomena yang harus diperhatikan oleh pihak-pihak yang terkait.

Dalam perkembangan dunia yang begitu cepat ini diperlukan sebuah kreatifitas. Kreatifitas ini merupakan kunci penting yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menghadapi globalisasi ini. Tindakan kreatif ini bersifat bebas, dalam artian tidak terikat oleh jurusan studi seseorang. Akan tetapi kreatif ini lebih pada bagaimana seseorang untuk dapat menemukan hal baru. “Kreatif tidaklah sulit. Karena kreatrif hanya menghubungkan 2 hal yang dianggap oleh orang lain sia-sia.” Terangnya enteng. Sehingga semua jurusan mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sukses dengan modal kreatifitas. Di akhir kuliah umumnya, penulis yang baru saja merampungkan buku puisinya itu memberikan sebuah tips. Beliau menulis dalam slidenya “Bersaing+Bersanding = Sukses”. Kalimat ini berarti bahwa pada era yang seperti ini, kita tidak bisa hanya mempunyai daya saing yang hebat dan kuat saja, akan tetapi harus memiliki daya sanding yang tidak kalah hebat. Dengan menjalin kerjasama, teamwork atau hal lain dapat menghasilkan outcome yang lebih baik. (nhl)

(Operator)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up