GEMA-Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha Kementerian Agama RI Drs. A. Joko Wuryanto, hari ini mengajak 15 pimpinan Sekolah Tinggi Agama Budha (STAB) diseluruh Indonesia untuk melakukan kerjasama peningkatan mutu SDM dan pengembangan dunia akademik (25/11).
Rombongan, yang berjumlah 16 orang itu langsung disambut hangat oleh Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, tanpa basa-basi panjang, suasana kebersamaan beda agama itu begitu nampak saat Prof. Mudjia menyampaikan sejarah perkembangan UIN Maliki.
Menurut Joko, STAB melakukan kerjasama ini agar dalam pengembangan karir dosen dan pengembangan mutu SDM serta manajemennya bisa meniru UIN Maliki. Pasalnya, UIN Maliki sudah dinilai sebagai kampus percontohan di Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenag RI. “Jadi pimpinan STAB di UIN Maliki ini selain untuk silaturahim juga untuk melakukan kerjasama dengan UIN Maliki,” ungkapnya.
Pimpinan STAB menyadari bahwa kompetensi dosen di setiap perguruan tinggi wajib hukumnya memiliki sertifikasi sebagai standarisasi mutu keprofesionalan dari seorang tenaga pendidik. Namun, kata dia, di STAB dosen yang mendapat sertfikasi belum ada. “Rencananya sebanyak 37 dosen STAB akan melakukan bimbingan khusus di UIN Maliki untuk menuju dosen yang tersertifikasi secara nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Prof. Mudjia juga menyinggung persoalan keharusan dosen harus disertifikasi. Alasannya, agar tenaga pendidik di lingkungan perguruan tinggi itu mampu menjadi tenaga pengajar yang profesional sesuai dengan disiplin keilmuannya masing-masing.
Jika melalui proses pengajuan sertifikasi lulus, maka tuntutannya akan menjadi lebih berat lagi. Pasalnya dengan mendapatkan sertifikat mengajar tersebut, seorang dosen harus mampu bekerja secara profesional dan porposional. Pendidik dikatakan profesional jika memiliki empat pilar utama yaitu, profesioanal dibidang ilmu yang dikuasainya, memiliki kemampuan untuk mengajarkannya, memiliki kempetensi sosial, serta memiliki kepribadian yang baik. “Saya kira empat pilar itu wajib hukumnya dimiliki oleh seorang tenaga pendidik,” tuturnya serius.
