JANGAN TERIMA HADIS SECARA INSTAN
Iffatunnida Kamis, 3 Oktober 2019 . in Berita . 1029 views
2425_misk.jpg

GEMA-Salah satu dosen Jurusan Ilmu al Quran dan Tafsir (IAT) Fakultas Syariah, Miski merilis bukunya berjudul Islam Virtual: Diskursus Hadis, Otoritas, dan Dinamika Keberislaman di Media Sosial. Perilisan tersebut dibarengi dengan acara Bedah Buku yang dihadiri oleh mahasiswa Jurusan IAT dan umum, Jumat (27/9). Beberapa dosen jurusan tersebut juga tampak hadir di Halaqoh Ma’had lt. 1.
Miski menjelaskan bahwa inspirasi bukunya berawal dari banyaknya unggahan meme atau gambar berisi hadis yang bermunculan di media sosial. Unggahan tersebut dilengkapi dengan caption yang cenderung berpaham tunggal atas hadis yang dikutip.
Hal ini membuatnya gusar. Pasalnya, hadis tidak bisa dipahami secara tunggal karena tidak semua ucapan Nabi Muhammad berkaitan dengan hukum atau aturan. Adakalanya, hadis memuat kisah-kisah terdahulu. “Nabi memiliki konteks tersendiri. Kadang hukum, pelajaran, atau urusan dunia yang tidak berkonsekuensi mengikat kita,” jelasnya.
Ia mencontohkan hadis tentang tasyabbuh atau menyerupai umat beragama lain. Hadis tersebut sering digunakan untuk larangan mengucapkan selamat ulang tahun, memberi hadiah Valentine, dan merayakan tahun baru.
Miski menjelaskan pada masa lalu di Arab, Islam merupakan agama muda yang tidak mudah dibedakan dari Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Maka, untuk membedakannya Rasulullah memerintahkan beberapa hal seperti berjenggot. “Para ulama sendiri masih berbeda pendapat mengenai tasyabbuh apa yang diharamkan dan diperbolehkan,” imbuhnya.
Agar hadis-hadis yang beredar tetap relevan dengan konteks zaman now, ia menjelaskan tiga cara. Pertama kajian secara komprehensif. Kedua, kritis dengan tidak menggunakan satu sudut pandang saja. Terakhir, Hermeunetis agar kontekstualis terhadap teks hadis.
Karunia Hazyimara, salah satu peserta bedah buku menyatakan, kajian seperti ini dibutuhkan bagi kalangan muda. Apalagi mereka yang sehari-harinya selalu berselancar di media sosial. “Para konsumen hadis instan di medsos bisa belajar untuk lebih kritis setelah membaca buku ini yang memang disesuaikan dengan zaman medsos,” tuturnya. (*/nd)

Reporter: Sabrina Rezky M.

(INFOPUB)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up