GEMA-Kehadiran Dr. M. Jusuf Kalla dalam seremonial Penganugerahan Doktor Honoris Causa kepada Dr. Muhammad bin Abdul Karim al Isa (Sekjen World Muslim League) di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tak hanya sekadar sebagai tamu kehormatan, melainkan juga untuk orasi ilmiah sebagai tokoh muslim berpengaruh di Indonesia, Selasa (25/2). Ia menuturkan keprihatinannya terhadap isu kekerasan di Indonesia yang sering menyeret Islam.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu faktor besar pemecah belah bangsa. Tentu banyak dalang di balik semua ini. Namun, ia tidak ingin umat muslim ikut terseret dalam perdebatan yang berujung pertikaian. "Maka peran kita di sini ialah sebagai penengah dalam segala perpecahan," tutur mantan Wakil Presiden periode 2014-2019 itu.
Dengan begitu, lanjut Pak JK, Islam dapat menunjukkan imejnya yang ramah dan bermoderasi. Bukan umat yang malah memperkeruh panasnya situasi. "Kita dahulukan ajaran Rasulullah, yakni ukhuwah antar manusia, antar beragama," jelasnya.
Memang sudah saatnya, menurut Jusuf Kalla, umat Islam tak hanya menjadi penonton dan diam ketika agamanya dipojokkan. Apalagi dengan kabar dan fitnah yang menyebar cepat yang makin memperburuk citra agama Ilahiyah. Sepatutnya Muslim maju ke garda terdepan menjadi penyambung tali silaturahmi dan mempererat jalinan kebangsaan, baik itu di Indonesia maupun di seluruh dunia. (nd)