ORANG TUA HARUS ATUR EMOSI DAN ENERGI
Iffatunnida Selasa, 23 Juni 2020 . in Berita . 496 views
2840_psga.jpg

GEMA-Pusat Studi Gender dan Anak bersama Dharma Wanita Persatuan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengundang Yulia Indriati, Direktur Keluarga Kita dalam webinar bertema Peran Keluarga dalam Menghadapi New Normal Life, Senin (22/6). Dalam sesinya, ia mencoba menjelaskan tantangan yang dihadapi para orang tua dalam masa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease). Tantangan itu muncul karena situasi belajar anak yang berpindah dari sekolah ke rumah (Study from Home).
Yulia menyatakan, perubahan situasi belajar ini turut mengaduk-aduk tatanan kehidupan sehari-hari di rumah. Karenanya, energi orang tua terbagi. Ketika energi tersebut tidak memadai, maka muncul lah emosi. “Saat seperti ini kita tahu bahwa mengatur emosi dan energi untuk berbagai macam kerjaan rumah itu penting,” jelasnya.
Ia melanjutkan, jika biasanya orang tua pasrah dengan pendidikan anaknya pada institusi pendidikan, kali ini mereka harus turut berpartisipasi dalam prosesnya. “Sisi positifnya ialah ada kolaborasi maksimal guru di sekolah dan orang tua dalam proses belajar anak,” tuturnya. Di sini lah pentingnya kekompakan dari kedua pihak.
Dalam proses menjadi pendamping belajar, masih kata Yulia, orang tua pun dituntut untuk bisa beradaptasi dengan teknologi. Bagi mereka yang sudah terbiasa dengan teknologi seperti platform e-learning, maka tidak ada masalah. “Masalahnya, Indonesia ini kan luas, dan tidak semua orang tua di daerah-daerah melek teknologi,” imbuhnya.
Hal ini karena infrastruktur di Indonesia tidak merata. Wajar jika sebagian besar orang tua di daerah mengeluhkan pemakaian teknologi dalam proses Study from Home. Alhasil, banyak sekali orang tua yang kecewa karena hasil belajar anak tak sesuai harapan.
Dalam hal ini, Yulia menjelaskan beberapa hal penting dalam perubahan tatanan belajar anak. Pertama, orang tua sepatutnya tidak terlalu memasang target yang terlalu tinggi. “Apalagi jika targetnya dipatok dari besaran angka,” imbuhnya. Daripada fokus pada nilai, ia lebih menyarankan agar orang tua lebih menitikberatkan pada pendampingan belajar. Pasalnya, tak banyak orang tua yang tahu tipe belajar anaknya sendiri. “Pahami keunikan anak-anak kita terutama gaya belajarnya, sehingga kita bisa menemaninya secara maksimal,” pesan Yulia. (nd)

(INFOPUB)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up