ADA PEKERJAAN YANG AKAN HILANG BEBERAPA TAHUN LAGI
Iffatunnida Rabu, 15 Juli 2020 . in Berita . 726 views
2841_ansh.jpg

GEMA-Mengikuti tren zaman, banyak hal yang dipermudah dan bahkan tergantikan oleh penggunaan teknologi. Dalam sesinya, Muhammad Anshari, Ph.D. (Senior Assistant Professor dari School of Business & Economics, Universiti Brunei Darussalam) mengajak peserta webinar untuk mulai mengantisipasi perubahan dengan melek teknologi, Rabu (15/7). Pasalnya, beberapa tahun ke depan akan ada beberapa pekerjaan yang tidak lagi dibutuhkan. Sebut saja kasir, pencuci piring, buruh, dan customer support.
Pernyataan ini ia keluarkan mengingat era Revolusi Industri 4.0 yang semakin menggeliat. Hal tersebut ditandai dengan makin familiarnya setiap individu dengan penggunaan gawai dan pemanfaatan aplikasi-aplikasi yang mempermudah aktivitas. “Di siklus ini pekerjaan jenis human-to-machine interaction akan lebih dibutuhkan,” tuturnya. Jenis profesi ini tidak dilakukan dengan manual. Segalanya tergantung kebutuhan yang dipenuhi dengan cara memanfaatkan teknologi. Beberapa pekerjaan yang termasuk dalam tipe ini ialah data scientist, application developer, cyber security, AI specialist, content creator, dan lainnya.
Menyikapi hal ini, lanjut Anshari, maka kampus perlu mendesain ulang kurikulum belajarnya. Tujuannya tentu agar lulusan yang dihasilkan nantinya lebih bersaing di era teknologi mutakhir dan modern. Istilah yang dipakai untuk perubahan kurikulum ini ialah Smart Campus. Dalam merubah imej kampus ini, ada tiga hal yang harus diperhatikan. “Pada dasarnya, smart campus membutuhkan smart people, smart technology, dan smart process,” jelas pria asal Indonesia ini.
Untuk merealisasikannya, maka kampus perlu membangun ekosistem digital. Tak hanya sekadar berkutat dan familiar dengan penggunaan teknologi, dalam ekosistem ini, kampus bertugas merubah ilmu yang dipelajari menjadi suatu inovasi. “Karenanya kita butuh smart people dalam perubahan ini. Smart people didefinisikan sebagai mereka yang berpengetahuan dan inovatif,” ujarnya.
Namun, karena UIN Malang adalah kampus yang berbasis Islam, maka ada tambahan lagi untuk definisi smart people, yakni wisdom (kebijaksanaan). Walaupun era teknologi mutakhir, kualitas karakter tiap individu tetap diutamakan. Di sinilah peran universitas berbasis Islam untuk menjadi factory of wisdom. Lulusan-lulusan kampus Islam, selain dipersiapkan menjadi individu yang bersaing juga harus memiliki kepribadian yang mulia. (nd)

(INFOPUB)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up