GEMA-Pada hari kedua pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Dr. Imam Safe'i, M.Pd. memantau secara langsung di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Selasa (4/8). Sebagai perwakilan pusat, pihaknya ingin memastikan bahwa seleksi yang dilaksanakan daring pertama kalinya ini berjalan tanpa kendala.
Ia menyatakan bahwa sistem digitalisasi memang sudah seharusnya diadaptasi oleh seluruh perguruan tinggi. Melihat situasi pandemi yang membuat semua orang merubah sistemnya menjadi daring tentunya menjadi tantangan di dunia pendidikan untuk menyesuaikan diri.
Karenanya keberadaan tim Teknologi Informasi (TI) menjadi krusial. Perguruan tinggi dituntut agar tidak kalah dengan lembaga pendidikan non-formal yang sudah lebih dulu memanfaatkan ranah digital. "Perguruan tinggi harus menyiapkan SDM TI yang unggul untuk membuat media pembelajaran terkini yang berbasis internet," tegasnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat aplikasi pembelajaran yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran yakni Rumah Belajar. "Bahkan juga ada aplikasi belajar untuk mereka yang di pondok pesantren, namanya Rumah Kitab," jelas Imam.
Selanjutnya, pihak Pendis Kemenag RI berharap agar SDM TI di PTKIN seluruh Indonesia dapat membuat inovasi-inovasi pembelajaran digital. Nantinya, inovasi ini akan dipromosikan dan digunakan oleh Pendis Kemenag RI untuk meningkatkan sistem belajar di Indonesia. Ia juga berharap, agar di kemudian hari, tidak ada lagi halangan dalam penerapan sistem belajar daring, seperti kendala sinyal dan ketidakmampuan dalam penggunaan teknologi. Pihaknya akan terus berupaya mendidik dan mempersiapkan masyarakat untuk lebih siap mengglobal dengan produk teknologi mutakhir (aj/nd)