GEMA-Saat masih mahasiswa, Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag. punya kenangan tersendiri dengan almarhum Prof. Dr. (H.C.) Drs. A. Malik Fadjar, M.Sc. Sebagai dosennya, ia tidak pernah memperlakukan mahasiswa seenaknya. Walau lebih senior, Prof. Malik mengajak bicara mahasiswanya dengan penuh santun. “Biasanya kan dosen kalau ngomong sama mahasiswa pakai ngoko (Bahasa Jawa informal, Red.) ya. Beliau tidak, bahasanya tetap santun,” kisah Prof. Haris.
Meski berada di ormas (organisasi kemasyarakatan) yang berbeda, Prof. Malik tidak pernah bersikap bias terhadap mahasiswa yang bergabung di organisasi lain. Ia selalu menekankan kepada mahasiswanya agar tidak terperangkap dalam ormas masing-masing. “Jadikan ormas untuk mencapai tujuan bersama. Itu yang selalu saya ingat dari nasihat beliau,” kenang rektor. (nd)