GEMA-Pasca pembangunan Rumah Tahfiz di area Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang Kampus 3, rektor pun mengajak para dosen untuk segera menyusun pembelajaran kurikulumnya. Ajakan ini disampaikan saat mengadakan acara Jumat rutinan di Masjid Ibnu Sina di Kampus 3, Kota Batu, Jumat (11/6).
Rektor menjelaskan, Rumah Tahfiz adalah tempat bagi mahasiswa untuk belajar dan menghafal al Quran. Mereka yang ingin menjadi bagiannya harus melalui proses seleksi. Pasalnya, menjadi bagian Rumah Tahfiz, berarti mahasiswa memiliki komitmen tambahan untuk memperdalam al Quran. “Karena ini bukan program wajib, maka di awal, mereka mendapat tawaran dulu,” imbuhnya.
Meski program tambahan, ia tak ingin pengurusan Rumah Tahfiz setengah-setengah. Maka, di hadapan para pimpinan yang hadir Jumat itu, rektor mengajak untuk mendiskusikan kurikulumnya. Rektor berpesan agar kurikulum yang dibuat tidak memberatkan beban mahasiswa. Mengingat jadwal mahasiswa, khususnya FKIK, yang sudah padat dengan perkuliahan, praktik di laboratorium dan juga di lapangan.
Dengan hadirnya orang-orang berkompeten, maka kurikulum yang dirancang nantinya bisa ditelaah dan diperbaiki hingga mencapai level ideal. “Sebelum tahun ajaran baru Agustus 2021, kurikulum ini sudah siap,” target Prof. Haris.
Ia berharap, Rumah Tahfiz dapat membentuk lulusan UIN Malang yang tak hanya berkompeten dalam keilmuan yang dipilih namun juga menguasai ilmu al Quran. Sementara itu, Rumah Tahfiz yang masih terus dibangun ini rencananya akan diresmikan Juli 2021. “Pembangunan sudah 68% rampung,” papar Prof. Haris. (ptt/nd)