Penutupan Operasional Haji 1445 H/2024 M: Empat Tonggak Baru yang Membanggakan
Abadi Wijaya Jumat, 26 Juli 2024 . in Berita . 295 views
7426_dsd.png


HUMAS UIN MALANG-Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M resmi ditutup dengan kesuksesan yang membanggakan. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengungkapkan bahwa terdapat empat hal baru yang tercatat dalam sejarah penyelenggaraan haji Indonesia, menandai tonggak penting dalam peningkatan layanan dan efisiensi ibadah.
Dalam penutupan operasional di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Menag Yaqut yang didampingi oleh Wamenag Saiful Rahmat Dasuki dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief menyampaikan, “Ada empat hal perdana yang dilakukan di musim haji 1445 H/2024 M,” pada Kamis (25/07/2024).
Empat Hal Baru dalam Penyelenggaraan Haji 1445 H/2024 M:
Layanan Fast Track: Layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi, yaitu Bandara Soetta, Adi Soemarmo Solo, dan Djuanda Surabaya. “Untuk pertama kalinya, mulai tahun ini, lebih dari 50 persen atau sebanyak 127.073 jemaah haji Indonesia sudah merasakan kenyamanan layanan fast track,” ungkap Menag Yaqut.
Layanan Katering Penuh di Makkah: Untuk pertama kalinya dalam kuota normal, layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. Sebanyak 17.492.983 boks katering didistribusikan dan dinikmati oleh jemaah selama pra dan pasca Armuzna. “Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga layanan konsumsi selama puncak haji di Armuzna,” tambah Menag Yaqut.
Kuota Tambahan 20 Ribu Jemaah: Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20 ribu jemaah, hasil dari upaya lobi Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman. “Ini merupakan prestasi besar dalam penyelenggaraan haji tahun ini,” tutur Menag Yaqut.
Kebijakan Murur: Untuk pertama kalinya, kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah tanpa turun, lalu langsung ke Mina. “Ini sebagai upaya agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu,” jelas Menag Yaqut.
“Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi berlangsung hingga pukul 13.30 WAS,” tambahnya.
Empat hal baru ini merupakan bagian dari formulasi 4-3-5 yang menjadi indikator kesuksesan haji 2024. Formulasi ini terdiri dari empat hal perdana, tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji, dan lima inovasi haji 2024. Menag Yaqut berharap, pencapaian ini dapat menjadi pijakan untuk peningkatan layanan haji di masa mendatang.

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up