HUMAS UIN MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) menggelar Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Batch 1 Tahun 2024. Acara yang berlangsung pada Kamis pagi ini dihadiri langsung oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, serta Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd. Kamis, 5 Desember 2024.
Dalam sambutannya, Prof. Nur Ali mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian peserta PPG, yang mayoritas berhasil lulus dengan hasil gemilang. "Sebanyak 98,3 persen lulus dengan sukses, sementara dua peserta lainnya—masing-masing dari Kabupaten Malang dan Cianjur—belum berhasil. Setelah dilakukan evaluasi, ditemukan bahwa ketidakseriusan peserta dan kurangnya keterlibatan dalam proses menjadi kendala utama," jelasnya.
Prof. Nur Ali menegaskan, tujuan utama program ini bukan sekadar kelulusan, melainkan membentuk guru yang inovatif dan kompeten. "PPG ini dirancang agar guru dapat mengembangkan inovasi selama proses pendidikan," tambahnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Prof. Zainuddin menekankan pentingnya rasa syukur atas pencapaian ini sekaligus mengajak para guru untuk terus meningkatkan profesionalisme. "Kelulusan ini adalah langkah awal untuk menjadi guru profesional. Namun, profesionalisme harus terus diasah melalui kegiatan mendidik, meneliti, dan mengabdi," pesannya.
Ia juga mengingatkan tantangan besar yang dihadapi guru di era digital. "Guru harus melek teknologi. Tidak boleh ada guru yang gagap IT, karena teknologi kini menjadi bagian integral dari pendidikan. Guru juga bertanggung jawab untuk membimbing murid agar bijak menggunakan media sosial," tuturnya.
Lebih lanjut, Prof. Zainuddin menyoroti dampak negatif media sosial seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten yang tidak mendidik. "Para guru harus berhati-hati dalam menyaring informasi sebelum membagikannya, terutama di tengah situasi politik yang semakin sensitif. Bijaklah dalam menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan konflik," tegasnya.
Rektor juga mengangkat contoh dari Australia, di mana anak di bawah umur dilarang menggunakan gadget tanpa pengawasan ketat. Ia menekankan pentingnya peran guru dan orang tua dalam mendampingi anak di era digital yang diibaratkannya sebagai "banjir bandang" informasi.
"Era global ini membutuhkan guru yang berperan aktif sebagai pembimbing. Pendidikan yang bijak dan inovatif adalah kunci untuk menghadapi derasnya arus informasi di era digital ini," pungkasnya.
Acara yudisium ini menjadi momen penting untuk menegaskan kembali komitmen UIN Maliki Malang dalam mencetak guru-guru profesional yang siap menjawab tantangan zaman. Selamat kepada para lulusan PPG Batch 1 Tahun 2024!