GEMA-Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang meluluskan dokter muda angkatan pertama, Kamis (6/8). Kelulusan ditandai dengan deklarasi Janji Dokter Muda saat momen Yudisium yang dihelat di Kampus  3. Karena masa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease), tak banyak yang bisa diundang di lokasi acara termasuk keluarga para lulusan dan narasumber yudisium. Hanya tiga perwakilan dokter muda yang hadir di lokasi yudisium untuk secara langsung mengikrarkan janji, sedangkan lainnya mengikuti secara daring. Konsep acara pun dibuat daring dan luring sehingga bisa disaksikan keluarga para lulusan dimana pun.
Dekan FKIK, Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati Prabowowati Wadjib, M.Kes., Sp.Rad sendiri yang memimpin perwakilan lulusan Jurusan Pendidikan Dokter untuk mengikrarkan janji. Meski dengan berbagai keterbatasan, ia bangga dengan optimis para mahasiswa yang tetap berjuang merampungkan studinya. Tak hanya ketiga dokter muda saja yang diyudisium, FKIK juga meluluskan tiga sarjana Jurusan Farmasi. Mereka lulus dengan IPK di atas 3,70. "Bersama dengan prestasi yang didapat, kami pun berharap para sarjana FKIK menjadi pribadi yang baik dan mengharumkan nama kampus nantinya," tuturnya.
Pasca lulus, lanjut Prof. Yuyun, dokter muda telah mendaftarkan diri sebagai relawan untuk program gagasan pemerintah. Mereka akan ditugaskan di rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan UIN Malang, yakni RS Tk. II dr. Soepraoen dan RSU Karsa Husada Batu. Para dokter muda akan menyumbangkan ilmunya untuk turut menangani pencegahan Covid-19. "Kami yakin, dengan ilmu yang sudah dipelajari selama kuliah, para dokter muda UIN Malang akan diterima oleh masyarakat," harap Prof. Yuyun.

Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi turut mengucapkan selamat kepada UIN Maliki Malang yang telah meluluskan dokter mudanya. Sambutan disampaikan melalui aplikasi Zoom dan disaksikan para pimpinan kampus serta FKIK. (kh/aj/nd)

GEMA-Pada hari kedua pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Dr. Imam Safe'i, M.Pd. memantau secara langsung di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Selasa (4/8). Sebagai perwakilan pusat, pihaknya ingin memastikan bahwa seleksi yang dilaksanakan daring pertama kalinya ini berjalan tanpa kendala.
Ia menyatakan bahwa sistem digitalisasi memang sudah seharusnya diadaptasi oleh seluruh perguruan tinggi. Melihat situasi pandemi yang membuat semua orang merubah sistemnya menjadi daring tentunya menjadi tantangan di dunia pendidikan untuk menyesuaikan diri.
Karenanya keberadaan tim Teknologi Informasi (TI) menjadi krusial. Perguruan tinggi dituntut agar tidak kalah dengan lembaga pendidikan non-formal yang sudah lebih dulu memanfaatkan ranah digital. "Perguruan tinggi harus menyiapkan SDM TI yang unggul untuk membuat media pembelajaran terkini yang berbasis internet," tegasnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat aplikasi pembelajaran yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran yakni Rumah Belajar. "Bahkan juga ada aplikasi belajar untuk mereka yang di pondok pesantren, namanya Rumah Kitab," jelas Imam.
Selanjutnya, pihak Pendis Kemenag RI berharap agar SDM TI di PTKIN seluruh Indonesia dapat membuat inovasi-inovasi pembelajaran digital. Nantinya, inovasi ini akan dipromosikan dan digunakan oleh Pendis Kemenag RI untuk meningkatkan sistem belajar di Indonesia. Ia juga berharap, agar di kemudian hari, tidak ada lagi halangan dalam penerapan sistem belajar daring, seperti kendala sinyal dan ketidakmampuan dalam penggunaan teknologi. Pihaknya akan terus berupaya mendidik dan mempersiapkan masyarakat untuk lebih siap mengglobal dengan produk teknologi mutakhir (aj/nd)

GEMA-Project Management Unit (PMU) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan seleksi tenaga kontrak untuk pembangunan kampus, Selasa (4/8). Pasca informasi rekrutmen diumumkan pada (24/7), 68 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi dan berhak mengikuti proses seleksi selanjutnya. Ada tiga tahap seleksi yang wajib ditempuh yakni Psikotes, Ujian Keterampilan Kerja, dan Wawancara. Ketiga tahapan tersebut dilaksanakan selama sehari penuh dengan memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Direktur PMU, Prof. Dr. Muhtadi Ridwan, MA menyatakan hanya 6 orang yang akan dipilih berdasar hasil tes. Keenam orang tersebut akan ditempatkan di empat formasi yaitu Staf Manajemen Proyek (1 orang), Staf Administrasi Keuangan Proyek (1 orang), Staf Pelaporan Keuangan (1 orang), dan Staf Teknis Proyek (3 orang). "Saya mau hanya orang-orang handal yang nantinya terpilih untuk membantu kampus memperlancar pembangunan," harapnya. (kh/nd)

GEMA-8 ekor sapi dan 17 ekor kambing dikurbankan dosen dan karyawan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di perayaan Idul Adha 2020. Hal ini diungkapkan rektor Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag. saat penyembelihan hewan di area ma'had putra Kampus 1, Senin (3/8). Ia juga mengajak seluruh sivitas akademik untuk menyisihkan uang mulai sekarang untuk berkurban tahun depan. "Jika semua bisa menabung mulai hari ini, 100 ekor sapi bisa kita kurbankan saat Idul Adha tahun depan," ujarnya.
Hewan kurban tahun ini, kata Prof. Haris, tak hanya didistribusikan untuk karyawan UIN Malang seperti sekuriti, karyawan outsourcing, dan tenaga kontrak. Masyarakat sekitar kampus pun juga mendapat hasil sembelihan kurban tersebut. Untuk itu, hewan-hewan kurban disembelih di dua tempat berbeda. "2 sapi dan 15 kambing sudah lebih dulu disembelih di area Kampus 3 dan dibagikan ke masyarakat sekitar," jelasnya.
Sebagai orang nomor satu UIN Malang, Prof. Haris mengapresiasi siapa saja yang sudah turut serta dalam pengumpulan dana untuk pembelian hewan kurban. Bahkan, ia sangat mengapresiasi para karyawan yang meski tidak berpenghasilan tinggi, namun tetap semangat saat menyisihkan pendapatannya demi berkurban di hari baik ini. "Kita yakin, apa yang kita infakkan pasti akan diganti Allah lebih banyak," imbuhnya.

Selain hewan kurban hasil sumbangan dosen dan karyawan, UIN Malang juga mendapat titipan satu ekor sapi dari Bank Syariah Mandiri (BSM). Penyerahan serta penyembelihan disaksikan langsung oleh Branch Manager BSM Cabang Malang, Haekal Saddam Husein. Pihaknya memilih UIN Malang lantaran telah lama bermitra dengan kampus berlogo Ulul Albab. "Selain itu, kami yakin UIN Malang akan menyalurkan daging sembelihan ini untuk kemaslahatan masyarakat sekitar," paparnya. Ia juga menjelaskan bahwa satu ekor sapi dari BSM merupakan sumbangan para nasabah melalui Mandiri Syariah Mobile. (nd)

GEMA-Meski masih dalam masa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease), seluruh universitas termasuk yang di bawah naungan Kementerian Agama tetap melaksanakan seleksi mahasiswa baru. Selama empat hari, ujian masuk untuk kampus negeri milik Kemenag dilakukan secara daring di seluruh Indonesia (3-6/8). Hal tersebut sesuai dengan yang tertulis dalam Surat Edaran Panitia Nasional PMB PTKIN Nomor 064/SPAN-UM/VI/2020 tentang Perubahan Sistem dan Jadwal Pelaksanaan UM-PTKIN Tahun 2020.
Peserta yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi tersebut dapat mengerjakan ujian di domisili masing-masing. Tes dapat dilakukan dengan segala jenis gawai, seperti ponsel pintar, laptop, atau komputer. Tentunya, setiap peserta juga harus memastikan bahwa sinyal internet mereka tidak mengalami gangguan.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Malang Prof. Dr. M. Zainuddin, MA. mengungkapkan bahwa peminat jalur UM-PTKIN tahun ini mengalami peningkatan. Begitu juga dengan peserta ujian yang memilih UIN Malang sebagai destinasi belajarnya. Untuk itu, materi ujian dipersiapkan secara maksimal oleh panitia. "Maka pelaksanaan ujian dibagi menjadi beberapa gelombang (empat hari, Red.) agar kualitas input calon mahasiswa baru tetap terjaga," jelas guru besar bidang Sosiologi Agama tersebut.
Ia melanjutkan, hasil tes jalur ini hanya akan diambil sekitar 50 persen saja. Ada beberapa pertimbangan panitia untuk meluluskan calon mahasiswa baru. Selain hasil ujian dari UM-PTKIN, panitia juga akan melihat nilai rapor sekolah setiap peserta yang memenuhi syarat. Dengan beberapa kriteria ini, mahasiswa yang diterima nantinya diharapkan akan lebih serius saat kuliah.
Karena baru pertama kali menggunakan sistem daring, Imam Ahmad, Kabag AAKK UIN Malang menyatakan, UM-PTKIN butuh banyak evaluasi. Hasil evaluasi setiap harinya akan menjadi bahan untuk memperbaiki pelaksanaan ujian di esok hari atau musim ujian mendatang.
Mukhlish Fuadi, Ketua PTIPD UIN Malang menambahkan, aplikasi untuk keperluan seleksi UM-PTKIN telah dipersiapkan tim IT dari Kemenag RI. "Pihak UIN Malang hanya menjalankan prosedur sesuai arahan dari pusat," tuturnya. (aj/nd)

GEMA-Menyusul kesuksesan pelaksanaan East Java Exploration (EJx) 2019, panitia pusat menghelat kembali program yang sama di tahun 2020. Namun, karena masih di tengah masa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease), konsep pelaksanaan EJx pun dilaksanakan secara online (daring). EJx 2020 akan diisi dengan seminar daring dan virtual city tour ke beberapa tempat menarik di Jawa Timur. Tahun ini, panitia membuka tiga batch untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa menjadi peserta yang juga diikuti oleh peserta internasional.
Menurut informasi yang dikeluarkan Kantor Urusan Internasional (KUI) UIN Malang, pendaftaran akan terbagi menjadi: Gelombang Pertama mulai 15 Agustus hingga 5 September; Gelombang Kedua tanggal 18 September sampai 2 Oktober; dan Gelombang Terakhir dibuka 10 Oktober hingga 18 November. Registrasi peserta dilakukan melalui tautan bit.ly/Registration-Online-EJx2020 dengan mengisi informasi yang diminta. Calon peserta juga diminta untuk mengunggah surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh kampus masing-masing.
Lebih lanjut, peserta dapat memilih untuk mengikuti EJx 2020 dengan atau tanpa Credit Earning. Kredit didapatkan dengan pengumpulan final essay di akhir kegiatan. Artinya, jika hanya sekedar menjadi peserta tanpa membutuhkan kredit, maka mahasiswa tidak perlu menulis esai.
EJx merupakan program sepuluh universitas di Jawa Timur yang merupakan anggota Western Australia East Java Universities Consortium (WAEJUC). Kesepuluh kampus tersebut yaitu UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Jember, ITS Surabaya, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Airlangga Surabaya, dan UPN Veteran Surabaya.
Program ini menambah pemahaman multikultural bagi mahasiswa sekaligus memperluas wawasannya akan wilayah Jawa Timur. Seminar daring di EJx 2020 terdiri dari 10 topik. Di antaranya ialah bahasa lokal, pemberdayaan perempuan, smart city, kesehatan mental, start-up, dan lain sebagainya. Untuk info lebih lanjut, calon peserta dapat mengakses tautan bit.ly/Promotional-Online-EJx2020. (nd)

CALON guru besar UIN Maulana Malik Ibrahim mendapat pelatihan Academic Writing untuk menambah skill penulisan karya ilmiah.

GEMA-Surat Keputusan baru untuk penetapan guru besar kembali diterima UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tak hanya satu atau dua, tapi enam sekaligus. Meski masa pandemi belum berakhir, kampus berencana mengukuhkan keenam profesor di Agustus depan. Tentunya, perhelatan pengukuhan gelar akademik tertinggi tersebut tetap mengikuti protokol kesehatan.
Rencananya, pengukuhan akan diadakan selama tiga kali. Dua profesor akan dikukuhkan dalam satu waktu. Pada Rabu (12/8), rektor dijadwalkan untuk mengukuhkan Prof. Dr. Muhtadi Ridwan, MA. dan Prof. Dr. Tutik Hamidah, M.Ag. Pada Rabu (19/8) ialah jadwal pengukuhan Prof. Dr. Salim Al Idrus, MM., M.Ag. dan Prof. Dr. Bayyinatul Muchtaromah, M.Si. Sedangkan pada Rabu (26/8), rektor akan mengukuhkan Prof. Dr. Achmad Sani Supriyanto, M.Si. dan Prof. Dr. Wahid Murni, M.Pd.
Pengukuhan keenam profesor tersebut tentu berimbas positif pada imej kampus berlogo Ulul Albab ini. Tak hanya positif bagi akreditasi kampus, namun juga pada tingkat kapasitas keilmuan yang diajarkan. Penambahan profesor juga menjadi salah satu target Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag. di tahun 2020. Dalam catatannya, ia masih memiliki belasan dosen yang sedang diperjuangkan untuk memenuhi persyaratan menjadi guru besar. Semoga berhasil dan bermanfaat! (nd)

GEMA-Di era pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease) ini, para pimpinan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus berupaya mencari solusi untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar dengan sistem daring. Salah satunya ialah dengan memberikan bantuan paket data kepada mahasiswa aktif di program sajana hingga pascasarjana.
Wakil Rektor Bidang AUPK, Dr. Ilfi Nurdiana, M.Si. menjelaskan bahwa UIN Malang peduli terhadap keberlangsungan proses belajar-mengajar yang berubah di era pandemi. “Mulai tanggal 1 hingga 14 Agustus 2020, mahasiswa aktif dipersilahkan untuk mendaftarkan nomor ponselnya masing-masing dan selanjutnya akan mendapat paket data hingga maksimal 40 giga selama empat bulan,” paparnya.
Untuk itu, ia menegaskan kepada mahasiswa untuk berhati-hati saat memasukkan nomor ponselnya. “Pilih salah satu provider yang akan digunakan melalui laman siakad.uin-malang.ac.id,” jelasnya. Mahasiswa boleh mendaftarkan nomor yang sudah lama mereka gunakan atau nomor perdana. “Keterlambatan dan kesalahan input nomor ponsel sepenuhnya menjadi tanggung jawab mahasiswa dan tidak dapat diubah,” tutur Ilfi tegas. (aj/nd)

GEMA-Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag. menyerahkan langsung Surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat dan Jabatan Fungsional Tenaga Pendidik PNS dan DTB-PNS. Karena masih masa pandemi, pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa sesi. Jumlah kehadiran para penerima SK dijadwal dan dijaga dengan mengikuti protokol kesehatan. Penyerahan SK dilakukan di Ruang Rektor, Gedung Rektorat lt. 1, Senin (27/7).
Kenaikan pangkat ini, menurut Prof. Haris tidak perlu selebrasi yang berlebihan. Pasalnya, ada tanggung jawab baru dan lebih berat yang juga disematkan kepada para penerima SK. “Kami ingin Bapak-Ibu bekerja sesuai bidangnya dengan sungguh-sungguh sehingga visi universitas tercapai,” pesan rektor kelahiran Lamongan tersebut.
Ia menambahkan, agar dosen yang masih bergelar master segera melanjutkan ke studi doktor. Bagi yang sudah mendapat gelar doktor, Prof. Haris berharap agar segera mengejar poin untuk menjadi guru besar. “Dan jangan lupa untuk mempelajari dua bahasa asing, Arab dan Inggris,” imbuhnya.
Seremonial penyerahan SK, masih kata rektor, adalah bentuk pengakuan kedudukan dan apresiasi atas pengabdian. Tak hanya loyalitas yang menjadi tolak ukur, namun juga kerja keras dan dedikasi nyata. “Mari kita lebih bersemangat dalam menjalankan amanah berupa pekerjaan ini,” ajaknya. (ptt/nd)