Daftar Penulis: Iffatunnida


JADIKAN OBJEK AGAR TIDAK PUNAH
Selasa, 22 September 2020 . in Berita . 555 views

 

2968_irr.jpg

GEMA-Setelah mengisi workshop khusus bagi calon guru besar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Irwan Abdullah mengisi seminar yang diprakarsai Pusat Studi Sosial Budaya di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Selasa (22/9). Seminar terbatas tersebut fokus pada kearifan sosial budaya Indonesia sebagai topik penelitian. Peserta seminar yang bertempat di Aula Gedung Rektorat lt. 5 itu ialah para dosen UIN Malang dari berbagai program studi.
Prof. Irwan menuturkan tidak sulit menemukan objek penelitian di Bidang Sosial Budaya selama calon peneliti peka. Pasalnya, banyak yang merasa, tidak ada kearifan lokal yang bisa dijadikan objek penelitian. Ada beberapa kearifan lokal di sekitar kita yang bisa dijadikan topik penelitian.
Etika dan hukum yang berlaku di suatu komunitas, menurut Prof. Irwan, sangat menarik untuk dibahas. Karena walau di area yang sama, bisa jadi ada beberapa macam komunitas yang juga berimbas pada perbedaan hukum. Calon peneliti juga bisa menggali informasi dari kelembagaan sosial atau adat di suatu wilayah. Tak hanya itu, falsafah hidup yang dipegang komunitas tertentu juga dapat dijadikan topik riset. “Selain itu, ada juga sumber-sumber tertulis seperti kitab yang dijadikan pedoman. Jangan biarkan kitabnya sampai rusak tanpa diteliti,” papar profesor asal Aceh ini.
Dengan menjadikannya sebagai topik penelitian, kearifan lokal di suatu daerah akan tetap terjaga. Karena, ada dokumentasi tertulis yang membahas kebudayaan tersebut sehingga dapat dipelajari oleh generasi selanjutnya.
Seminar yang dibatasi untuk 100 peserta ini merupakan salah satu rangkaian Dies Maulidiyah UIN Malang yang ke-59. Tahun ini, pihak kampus mengusung tema Revolusi UIN Maliki Malang Menuju Smart Islamic University. (nd)

Lebih Lanjut »
JANGAN PULANG SEBELUM TULISAN RAMPUNG
Senin, 21 September 2020 . in Berita . 810 views
2959_gubesss.jpg

GEMA-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) memulai pembekalan para calon profesor di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Senin (21/9). Sebanyak 20 dosen bergelar doktor masuk dalam gelombang pertama Bimtek Penulisan Artikel Jurnal Bereputasi Internasional. Sebelum dikirim ke Yogyakarta untuk dilatih lebih intensif lagi, mereka mendapatkan materi awal di kampus. Guru besar dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof. Dr. Irwan Abdullah pun didatangkan.
Selama seminggu nantinya di Yogyakarta, Prof. Irwan menegaskan, seluruh calon profesor harus siap menyusun dua artikel ilmiah sekaligus. Pada prosesnya, mereka harus menghasilkan setidaknya satu artikel yang siap dikirimkan ke jurnal Scopus. “Tidak boleh pulang kalau artikelnya belum selesai,” tegas Guru Besar Bidang Ilmu Antropologi tersebut.
Menurutnya, menulis adalah proses sistematis. Ia tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru atau instan. Ada beberapa proses yang harus dilalui sebelum sebuah artikel itu dikatakan jadi. Bahkan ditolak oleh redaktur jurnal pun adalah proses. “Tidak boleh malu kalau artikelnya ditolak, apalagi putus asa dan berhenti menulis,” pesannya.
Ia mengungkapkan, ada satu hal krusial yang membuat sebuah artikel ditolak oleh jurnal terindeks Scopus. Yakni, tidak adanya transparansi data. “Data sendiri setidaknya ada tiga, tergantung mana yang kita tulis di metode penelitian,”ujar Prof. Irwan.
Ia memaparkan lebih lanjut tentang tiga data itu. Pertama, penulis lupa menuliskan hasil wawancara dalam kutipan di bodi artikel. Kedua, hasil observasi langsung tidak dimasukkan, entah itu berupa foto atau narasi. Terakhir, apa yang dibaca dalam sumber rujukan tidak dikutip dalam artikel kita. “Kalau hal-hal ini tidak ditulis, artikel akan dikira hasil karangan,” jelasnya. (nd)

Lebih Lanjut »
PROF. IRWAN: TRADISIKAN 150 KATA SETIAP PAGI
Senin, 21 September 2020 . in Berita . 789 views
2958_gubess.jpg
REKTOR UIN Malang membuka Bimtek yang dikhususkan bagi calon guru besar.

GEMA-Rangkaian Bimbingan Teknis Penulisan Artikel Jurnal Bereputasi Internasional yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Malang dimulai. Sebagai permulaan, Prof. Dr. Irwan Abdullah dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mempersiapkan calon guru besar untuk mulai merumuskan topik yang akan dibahas dalam artikel ilmiah, Senin (21/9). Workshop yang bertempat di Ruang Meeting Gedung Rektorat lt.3 dilaksanakan hingga sore hari.
Prof. Irwan mengatakan, untuk memulai menulis memang membutuhkan usaha yang sangat luar biasa. Pasalnya, tidak gampang menata niat apalagi merealisasikannya. Namun, bukan berarti kita tetap santai dan akhirnya tidak menghasilkan karya ilmiah.
Untuk mulai menghapus rasa malas, Prof. Irwan menyarankan agar ada hal yang harus dibiasakan, yakni menulis beberapa paragraf. “Kalau saya ajarkan ke mahasiswa, setiap pagi tulis satu paragraf. Itu sudah dapat sekitar 150 kata,” tuturnya. Jika dibiasakan, maka dalam sebulan, ada sekitar 4.000 kata yang akan terkumpul. “4.000-an kata itu sudah jumlah ideal bagi sebuah artikel ilmiah di jurnal terindeks Scopus,” lanjutnya.
Jika, masih kata Prof. Irwan, dalam sebulan seorang dosen bisa menghasilkan satu artikel, maka dalam setahun total 10 artikel. “Kalau ada banyak artikel begini kan kita tidak bingung misal satu atau dua artikel ditolak oleh redaktur jurnal,” ujar Guru Besar Ilmu Antropologi. (nd)

Lebih Lanjut »
REKTOR: JADIKAN RIP RUJUKAN MEMBUAT RENSTRA
Rabu, 16 September 2020 . in Berita . 858 views
2953_rip1.jpg

GEMA-Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag. menegaskan bahwa rencana strategis yang telah dirumuskan dalam RIP (Rencana Induk Pengembangan) harus diketahui seluruh pimpinan. Hal ini ia tuturkan pasca presentasi oleh Koordinator Tim Perumus RIP di Ruang Rektor, Rabu (16/9). Dalam membuat renstra di tingkat fakultas dan juga prodi, ia tidak ingin ada yang melenceng dari RIP yang nantinya akan disahkan bersama anggota senat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Rektor melanjutkan, meski telah dirumuskan, tim harus memberi celah beberapa persen untuk perubahan. “Walau sudah ada rujukan, bisa jadi nanti ada hal-hal yang tidak bisa kita prediksi,” lanjutnya. Ini perlu diantisipasi sejak awal karena segala sesuatu akan mengalami perkembangan. Karena itu, review berkala pasti akan dilakukan. “Perubahan di pertengahan bukan berarti rumusan kita jelek, tapi itu proses penyempurnaan,” lugas Prof. Haris.
Ketua Senat UIN Malang Prof. Dr. A. Muhtadi Ridwan, M.Ag. menambahkan, RIP ini nantinya juga akan dipaparkan dalam forum senat. Ia berharap akan ada masukan positif dari anggota senat demi kebaikan kampus. “Tidak boleh ada yang tidak tahu mengenai dokumen ini,” tegasnya. (nd)

Lebih Lanjut »
TIM PERUMUS PENGEMBANGAN KAMPUS DISAHKAN
Rabu, 16 September 2020 . in Berita . 686 views
2954_rip2.jpg

GEMA-Bertempat di Ruang Rektor Gedung Rektorat lt. 1, rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengesahkan Tim Perumus RIP (Rencana Induk Pengembangan) Periode 2021-2045, Rabu (16/9). Penandatanganan tersebut disaksikan oleh petinggi kampus hingga dekan di semua fakultas. Sebelumnya, Koordinator Tim Perumus RIP Slamet Ph.D. mempresentasikan rumusan rencana strategis fase 1 (tahun 2021-2025).
Ia menuturkan, timnya telah merencanakan secara matang apa saja yang harus dilakukan setiap tahunnya. Output yang diharapkan di setiap tahun pun ditarget sejak awal baik itu dalam bentuk kegiatan maupun dokumen. Setiap tahun, akan ada evaluasi bersama para pimpinan. “Syukur-syukur kalau kita bisa mencapai target fase satu di pertengahan,” harapnya. Untuk itu, segala data harus dikumpulkan untuk keperluan evaluasi. “Jika tidak ada yang bisa dievaluasi, berarti ada data yang kurang,” papar Slamet. (nd)

Lebih Lanjut »
PESAN PROF. A. MALIK FADJAR PADA REKTOR
Senin, 14 September 2020 . in Berita . 593 views
2951_nas.jpg

GEMA-Saat masih mahasiswa, Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag. punya kenangan tersendiri dengan almarhum Prof. Dr. (H.C.) Drs. A. Malik Fadjar, M.Sc. Sebagai dosennya, ia tidak pernah memperlakukan mahasiswa seenaknya. Walau lebih senior, Prof. Malik mengajak bicara mahasiswanya dengan penuh santun. “Biasanya kan dosen kalau ngomong sama mahasiswa pakai ngoko (Bahasa Jawa informal, Red.) ya. Beliau tidak, bahasanya tetap santun,” kisah Prof. Haris.
Meski berada di ormas (organisasi kemasyarakatan) yang berbeda, Prof. Malik tidak pernah bersikap bias terhadap mahasiswa yang bergabung di organisasi lain. Ia selalu menekankan kepada mahasiswanya agar tidak terperangkap dalam ormas masing-masing. “Jadikan ormas untuk mencapai tujuan bersama. Itu yang selalu saya ingat dari nasihat beliau,” kenang rektor. (nd)

Lebih Lanjut »
REKTOR SEMATKAN 2 NAMA PENDIRI UIN MALANG
Senin, 14 September 2020 . in Berita . 968 views
2950_nama.jpg

GEMA-Pasca kegiatan Khotmil Quran yang rutin dilaksanakan Hari Jumat, rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengajak seluruh sivitas akademik untuk mendoakan Prof. Dr. (H.C.) Drs. A. Malik Fadjar, M.Sc. yang baru saja berpulang. Setelahnya, rektor secara khusus menyematkan nama almarhum di Gedung Asrama Pendidikan, Jumat (11/9). Selain itu, Gedung Halaqoh Ma’had al Jami’ah juga diberikan nama KH. Drs. Achmad Masduqi Machfudz. Keduanya merupakan tokoh berpengaruh dan berjasa yang termasuk sebagai pendiri kampus.
Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag., Rektor UIN Malang menegaskan bahwa pemberian nama gedung-gedung di kampus bukan tanpa makna. Ia menyatakan, menuliskan nama-nama para tokoh pendiri UIN Malang adalah bentuk apresiasi. “Agar kita ingat, ada nama-nama beliau yang berjasa membangun UIN Malang sejak awal,” jelasnya. Nama para tokoh diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa yang masih belajar agar bisa berkiprah seperti pendiri kampus. (nd)

Lebih Lanjut »
WALI MABA INGIN MAHASISWA LEBIH LAMA TINGGAL DI MA’HAD
Jumat, 11 September 2020 . in Berita . 1221 views

 

2939_wrwr.jpg

GEMA-Para wakil rektor menerima banyak pertanyaan dari orang tua mahasiswa baru (maba) saat acara Temu Orang Tua/Wali Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021 melalui Zoom dan live stream YouTube, Jumat (11/9). Sebagian besar pertanyaan ialah mengenai kebijakan tinggal di Pusat Ma’had al Jami’ah (PMJ). Pasalnya, UIN Malang lah yang menjadi salah satu pionir tradisi ini di kalangan perguruan tinggi.
Seperti yang dituturkan Ibu Enis, wali maba Jurusan Tadris Matematika. Ia sangat senang saat anaknya diterima di UIN Malang. Namun sangat disayangkan karena situasi pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease), maba tidak dapat sepenuhnya tinggal di ma’had. “Apa tidak bisa Pak kalau anak saya tetap di ma’had untuk tahun selanjutnya? Saya akan merasa tenang kalau anak saya bisa tinggal dan dididik di ma’had,” ujar wali maba asal Mojokerto tersebut
Senada dengan itu, Ibu Nur Khotimah dari Bangkalan pun mendukung pernyataan Ibu Enis. Salah satu yang ia khawatirkan ialah kualitas hafalan al Quran putranya yang sudah mencapai 30 juz. “Saya ingin anak saya tetap di ma’had UIN Malang agar ada yang memantau muroja’ah (mempelajari kembali, Red.) hafalan al Qurannya,” harap wali maba Jurusan Psikologi itu.
Menanggapi ini, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. M. Zainuddin, MA. memperjelas bahwa ada alasan mendasar kenapa UIN Malang tidak bisa menerima lebih dari 4.000 mahasiswa setiap tahunnya. Alasan paling utama ialah ketersediaan fasilitas di ma’had. “Dari lima jalur penerimaan maba yang kami buka, 99.000 menyatakan minatnya di UIN Malang. Sedangkan, kami hingga saat ini hanya bisa menampung maksimal 4.000 maba,” paparnya.
Karenanya, ia memohon doa dari seluruh orang tua atau wali mahasiswa agar rencana UIN Malang untuk menambah asrama di area Kampus Tiga segera terwujud. Dengan area yang lebih luas, tentu kapasitas PMJ bisa lebih banyak menampung mahasiswa. “Ke depannya, tidak menutup kemungkinan kami bisa menampung mahasiswa di ma’had selama 2 tahun atau bahkan lebih,” tutur Guru Besar Bidang Sosiologi Agama tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Isroqunnajah, M.Ag. menambahkan, UIN Malang sudah memiliki daftar pesantren sekitar kampus. Baik itu yang hanya memiliki kegiatan mendasar ala pesantren, maupun yang concern pada penambahan hafalan al Quran. “Mahasiswa nantinya akan kami arahkan ke pesantren-pesantren mahasiswa ini,” ujar Gus Is, sapaan akrabnya. Namun, tentu semua itu tergantung pada minat mahasiswa.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang AUPK Dr. Ilfi Nurdiana, M.Si. menanggapi pertanyaan terkait mahasiswa hafiz/ah. UIN Malang juga sangat memperhatikan mahasiswa/i yang ingin menjadi penghafal al Quran. Maka didirikanlah lembaga Haiah Tahfiz al Quran yang khusus mewadahi mahasiswa yang ingin menambah ataupun menjaga hafalan al Qurannya. “Bapak/Ibu tidak perlu khawatir, semua sudah kami fasilitasi. Di kampus kami sudah ada sekitar 2.000 mahasiswa hafiz/ah,” lugas Ilfi. (nd)

Lebih Lanjut »
TETAP BISA RASAKAN TRADISI UIN MALANG WALAU DI RUMAH
Jumat, 11 September 2020 . in Berita . 690 views
2938_wal.jpg
REKTOR UIN Malang saat mengenalkan budaya dan tradisi kampus ke wali mahasiswa baru angkatan 2020

GEMA-Dalam pelaksanaan Temu Orang Tua/Wali Mahasiswa Baru 2020/2021 secara daring, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag. meyakinkan bahwa mahasiswa baru (maba) akan tetap bisa merasakan bedanya pembelajaran di kampus ini dibanding kampus lain, Jumat (11/9). Pasalnya, banyak orang tua yang khawatir karena mereka hanya belajar dari rumah melalui gawai masing-masing.
Prof. Haris menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease), memang pembelajaran tidak akan seperti masa normal karena 100% dilakukan secara daring. Apalagi, mereka juga tidak mengalami pembelajaran di Pusat Ma’had al Jami’ah yang biasanya dirasakan oleh maba UIN Malang. Tidak ada kegiatan harian seperti sholat fardhu berjama’ah di masjid ataupun pembelajaran bahasa asing pasca Sholat Shubuh di area terbuka kampus. “Namun, ta’lim (pembelajaran al Quran dan kitab klasik, Red.) tetap berjalan seperti biasanya,” tegas rektor.
Ini dilakukan karena UIN Malang memiliki budaya dan sistem yang dipadukan, yakni perguruan tinggi dan pesantren. Mahasiswa bahkan diberikan fasilitas yang memadai jika berniat menjadi penghafal al Quran (hafiz/ah). Akan ada banyak dosen dan pembina mahasiswa yang akan meluangkan waktu untuk membimbing mahasiswa dengan bekal pengetahuan umum juga agama.
Agar berjalan sukses, maka rektor meminta para orang tua atau wali maba agar turut berpartisipasi untuk menyukseskan proses pembelajaran. Terutama di masa pandemi karena mahasiswa akan belajar dari rumah. Ia tidak ingin ada satu pun mahasiswa yang gagal di tengah prosesnya. “Pendampingan saya rasa sangat penting karena kegagalan mahasiswa juga merupakan kegagalan kampus dan orang tua,” tutur Prof. Haris. (nd)

Lebih Lanjut »

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up