Daftar Kategori: Berita


WR III Lantik KPU dan Panwaslu Pemilwa UIN Malang 2024
Abadi Wijaya Jumat, 2 Februari 2024 . in Berita . 234 views

 

6750_pel.jpg

HUMAS UIN MALANG - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. H. Ahmad Fatah Yasin, M.Ag., melantik Komisi Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum dalam rangka Pemilihan Mahasiswa (PEMILWA) Tahun 2024. Prosesi Pelantikan yang disertai pengambilan sumpah berlangsung di Ruang Sidang Kemahasiswaan, Gedung Sport Center, Kampus I, Jum’at (2/2/2024).

6752_antik.jpg


Ketua KPU tingkat Universitas yang dilantik adalah Nayata Padarobbi, disertai seorang sekretaris dan bendahara, serta 4 anggota. Sedangkan Ketua Panwaslu adalah Yusuful Husni Ahmad disertai seorang sekretaris dan 4 anggota.
Pelantikan ini berdasarkan SK Rektor nomor 446 Tahun 2024 tentang Komisi Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Pemilwa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2024. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Tim Kemahasiswaan, Dr. H. Romi Faslah, M.Si., beserta segenap tim kemahasiswaan.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dalam sambutannya menyampaikan agar personalia yang sudah dilantik dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

6751_lant.jpg


“Saya berharap KPU dan Bawaslu Pemilwa yang telah dilantik ini bekerja dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya. Bulan Februari ini pemilu mahasiswa harus sudah diterlaksana, sehingga pada bulan April, Sema, Dema, baik tingkat Universitas maupun Fakultas, serta pengurus UKM dapat dilantik.” Amanatnya.
Sementara itu, Ketua KPU, Nayata Padarobbi, optimis dapat melaksanakan tugas yang dibebankan di pundaknya.
“Dengan kerja sama dan sinergitas semua pihak, kami sangat optimis dapat melaksanakan pemilu mahasiswa ini sebaik-baiknya dalam waktu yang ditetapkan,” tegasnya.
Acara pelantikan KPU dan Bawaslu kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah.
Kontributor: M. Irvan

Lebih Lanjut »
Rektor UIN Malang: AICIS Buka Cakrawala Akademisi Atasi Krisis Kemanusiaan Global
Abadi Wijaya Jumat, 2 Februari 2024 . in Berita . 269 views
6744_rek.jpg

HUMAS UIN MALANG - Hari ini, Seluruh Rektor PTKN hadir langsung dalam perhelatan akbar tahunan yang digelar oleh Kementerian Agama Indonesia (Diktis), yaitu Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS), dengan mengangkat tema yang penuh makna, "Agama dan Krisis Kemanusiaan Global". Jumat 2 Februari 2024.

Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA turut hadir dan memberikan dukungan penuh suksesnya kegiatan akbar tahunan ini yang bertujuan untuk menggali pemahaman lebih dalam terkait peran agama dalam menghadapi tantangan kemanusiaan global. "Dengan menghadirkan para akademisi, praktisi, dan pemikir dari seluruh dunia, AICIS 2024 diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik yang berharga dan menghasilkan pemikiran-pemikiran strategis," ungkapnya saat ditemui di lokasi acara.

Prof. Zainuddin menilai bahwa AICIS ini bukanlah forum akademis biasa, tetapi menjadi panggung untuk membuka horison para umat beragama. Tema 'Agama dan Krisis Kemanusiaan Global'. "Saya kira, AICIS sangat relevan dengan situasi dunia saat ini, terutama melihat krisis kemanusiaan yang terus melanda," jelasnya.

Prof. Zainuddin menjelaskan bahwa peserta konferensi diundang untuk saling menyadari keberagamaan masing-masing dan berkolaborasi dalam menegakkan perdamaian. Dengan menyelaraskan pandangan agama-agama, diharapkan akan muncul solusi-solusi inovatif dalam mengatasi krisis kemanusiaan global yang semakin kompleks. "Inilah tujuan utama AICIS 2024 ini," ungkap beliau.

Perhelatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, cendekiawan, dan pemikir terkemuka. Mereka berbagi wawasan dan pengalaman dalam upaya bersama menghadapi tantangan kemanusiaan, seperti konflik berskala besar, perubahan iklim, dan krisis kesehatan.

AICIS 2024 diharapkan tidak hanya menjadi momen berharga dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam mendukung upaya-upaya penyelesaian krisis kemanusiaan global. "Masyarakat dunia menanti-nanti hasil konferensi ini sebagai sumbangan nyata untuk menciptakan dunia yang lebih berkeadilan, damai, dan manusiawi." Ujar Prof. Zainuddin.

Lebih Lanjut »
AICIS 2024 Diselenggarakan di Kampus yang Memegang Kuat Prinsip Kemanusiaan
Abadi Wijaya Jumat, 2 Februari 2024 . in Berita . 233 views
6749_progg.jpg
Plt Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar Ali, M. Ag. saat memberikan keterangan pers di media centre AICIS 2024, UIN Walisongo.

 

HUMAS UIN MALANG -- UIN Walisongo Semarang menjadi tuan rumah konferensi internasional Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024. Konferensi para akademisi bidang studi Islam ini diselenggarakan dari tanggal 1-4 Februari 2024 ini ini mengusung tema Redefining Roles of Religion in Adressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues.

Penyelenggaraan AICIS 2024 selaras dengan prinsip yang dipegang teguh oleh UIN Walisongo terkait visi kemanusiaan.

"UIN Walisongo sebagai kampus kemanusiaan dan peradaban tentu ini sangat tepat dengan apa yang menjadi tujuan dari AICIS ini," jelas Plt Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Nizar Ali, M. Ag. pada Jumat (2/2/2024)

Nizar juga mengemukakan bahwa pemikiran konseptual terkait isu kemanusiaan dari para akademisi muslim yang berpartisipasi dalam AICIS 2024 bersifat mutlak. Poin-poin rekomendasi bersumber dari kajian empiris dan mendalam dari para akademisi yang tak hanya mengkaji dari persepektif agama, tetapi juga diselaraskan dengan realita yang dihadapi saat ini.

"Kajian-kajian yang dipunyai tentu harus disesuaikan dengan praktik kenyataan realitas yang terjadi di muka bumi," lanjut Nizar.

Hasil rekomendasi tersebut diterapkan secara nyata dalam Semarang Charter yang akan menjadi salah satu hal mendasar bagi bangsa Indonesia dalam menyikapi krisis kemanusiaan global.

Penyelenggaraan AICIS ke-23 di UIN Walisongo, Semarang menjadi momentum pengulangan sejarah pelaksaan AICIS yang digelar pertama kali pada tahun 2001 di tempat yang sama. 

Pada permulaan penyelenggaraannya, AICIS disebut sebagai ACIS (Annual Conference on Islamic Studies) dengan menghadirkan akademisi muslim dari penjuru nusantara. Seiring berjalannya waktu, konferensi ini semakin masif diminati para akademisi muslim dari luar negeri untuk memberikan sumbangsih pemikiran konseptual terkait isu-isu yang terjadi dengan pendekatan agama. Hal ini kemudian melatarbelakangi perubahan istilah ACIS menjadi AICIS.

AICIS 2024 diselenggarakan dalam beberapa rangkaian, di antaranya sesi pleno, pertemuan pemimpin otoritas agama, diskusi paralel, serta serangkaian expo mulai dari produk halal hingga pameran pendidikan tinggi internasional. 

Lebih Lanjut »
Jaga Akuntabilitas, Fakultas Saintek Lakukan Penilaian Pendahuluan Zona Integritas
Abadi Wijaya Kamis, 1 Februari 2024 . in Berita . 207 views
6740_fs.jpg

HUMAS UIN MALANG - Setelah mensubmit evidence atau input bukti fisik penilaian pendahuluan, Fakultas Saintek melalui Tim Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMPZI) mengevaluasi penilaian pendahuluan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag RI, Kamis siang (1/2/2024).

Penilaian yang berlangsung hybrid, berasa di Ruang Meeting Gedung Saintek Lantai 1 dan Zoom Meeting, dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Turut hadir beberapa pejabat dalam evaluasi ini, diantarannya, Wakil Rektor Bidang AUPK, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, Dekan Fakultas Saintek, Prof. Dr. Hj. Sri Harini, M.Si, Wakil Dekan II Bidang AUPK, Dr. Akyunul Jannah, M.P., Ketua Satuan Pengawasan Internal (SPI) UIN Malang, Bapak In'am, Ketua Tim PMPZI Saintek, Dr. Hainur Rahman, M.Si., Sekretaris Tim PMPZI Saintek, Mutia Hikmah, M.Si

Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, selaku Wakil Rektor Bidang AUPK, menyampaikan adanya beberapa tujuan dari penilaian ini. "(Penilaian ini) bukan sekadar penilaian di atas kertas, namun sebagai upaya membangun kinerja yang Islami," ujar salah satu Guru Besar UIN Malang itu.

Lebih lanjut, Prof Ilfi menjelaskan, kinerja islami itu selaras dengan zona integritas yang harus dipaksa untuk kebaikan internal. "Kami memiliki kewajiban fardhu ain yang berbudaya untuk melayani dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu, perlu mengupayakan itu dengan baik, walau harus dipaksa," jelasnya.

Selaras dengan Prof. Ilfi, Ketua Tim PMPZI Saintek, Dr. Hainur Rahman, M.Si. menegaskan komitmennya bersama tim untuk menerapkan pelayanan yang baik. “Kami berkomitmen mewujudkan tata kelola fakultas yang baik dan pelayanan terpadu dengan tetap berprinsip bersih tanpa ada kepentingan tertenu," tegasnya.

Sementara itu, penilai dari Tim Pendis baik Satuan Pengawasan Internal (SPI) maupun Organisasi Kepegawaian Hukum (OKH) yang diwakili para ketua yakni, Eri Muhibbuddin dan Karyadi hadir melalui Zoom Meeting untuk memberikan masukan yang membangun bagi Tim PMPZI Saintek.

6741_fs.jpg

Dalam kesempatan itu, Eri Muhibbuddin menyampaikan bahwa aspek terpenting dalam sebuah program adalah keberlanjutan yang terdokumentasi. "Bukti program berkalanya ada baiknya diinput juga ya bapak ibu sekalian, karena ini menjadi penting dalam edivence," jelasnya.

Eri juga mengapresiasi evaluasi dan penilaian dari Tim PMPZI Fakultas Saintek, "Sudah bagus, dan perlu ditingkatkan dengan sinkronisasi berkala sesuai program yang diagendakan," begitu menurutnya.

Terakhir, Dekan Fakultas Saintek menyampaikan terima kasih atas rekomendasi yang telah disampaikan oleh penilai dari Pendis Kemenag RI sekaligus mengharap dukungan dari semua pihak agar PMPZI Fakultas Saintek UIN Malang dapat meraih predikat WBK dan WBBM. “Terima kasih atas masukan dan sarannya. Insya Allah kami terus berupaya dan berkomitmen menjaga integritas kami di UIN Malang. Kami juga memohon doa restu untuk mencapai target itu (predikat WBK dan WBBM),” tegasnya. (sf)

 

Reporter & Fotografer: Sulthan Fathani Elsyam

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
AICIS 2024 Bahas Peran Strategis Indonesia Atasi Konflik Gaza
Abadi Wijaya Kamis, 1 Februari 2024 . in Berita . 267 views
6739_aicis.jpg

HUMAS UIN Malang  – Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 akan digelar mulai hari ini, Kamis (1/2/2024) di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah. Ketua Steering Committee (SC) AICIS 2024 Prof Mukhsin Jamil menyampaikan, di forum AICIS 2024 ini, salah satu panelnya akan membahas dan merumuskan solusi atas konflik di Gaza dari berbagai perspektif.  

Menurut Mukhsin, konflik antara Israel-Palestina sampai detik ini masih menjadi titik fokus perhatian global. "Isu konflik Israel-Palestina ini akan berlangsung pada Jumat (2/2/2024) dengan tema besar Islamic Diplomacy: Towards Peace and Equality in Israel-Palestine Conflict," katanya.

Dalam konflik Israel-Palestina yang belum juga usai ini, upaya mencapai perdamaian menjadi isu penting. Ahmad Rahmatullah, dkk, melalui artikelnya berjudul ‘Promoting islamic Teaching in Encouraging Philanthropy during Israel and Palestine Conflict in Digital Era’, menggarisbawahi urgensi meringankan penderitaan di tengah ketegangan agama dan penyebaran informasi digital. 

Selain itu, peran Indonesia dalam konflik Hamas-Israel, khususnya pasca 7 Oktober 2023, juga menjadi perhatian dunia internasional. Khaidir Hasram, dalam artikelnya ‘Assertive, Yet Powerless? berusaha mengkaji sekaligus mempertanyakan upaya Indonesia dalam konflik tersebut, apakah dapat menciptakan perdamaian assertif, atau justru menunjukkan kelemahan diplomasi internasional.

Mukhsin mengatakan, salah satu bahasan terkait konflik Israel-Palestina ini adalah memotret dari dampak sisi ekonomi. Selain aspek ekonomi, dampak konflik Israel-Palestina pun juga meluas ke ranah digital. Ini seperti akan dipaparkan Wawaysadhaya dalam artikelnya berjudul ‘Navigating Loss and Existential Anguish in Social Media’, di mana platform media sosial berfungsi sebagai arena publik untuk menghadapi penderitaan eksistensial pasca-konflik: kehilangan, perselisihan, dan kesedihan. 

Beberapa panelis AICIS yang berfokus pada isu konflik Israel-Palestina, Jumat (2/2/2024) adalah Munawar Ahmad (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Muhamad Bisri Mustofa (UIN Raden Intan Lampung), Muhammad Ash-Shiddiqy (UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri), dan Mawar Ardiansyah (IAIN Palangka Raya). 

Adapun AICIS 2024 akan berlangsung selama 4 hari, pada 1-4 Februari 2024. Selian isu konflik Israel-Palestina, isu besar lainnya yang dibahas di konferensi internasional ini yaitu soal Rohingya, gender, Isu solusi atas krisis kemanusiaan, dan perdamaian global. Forum-forum pertemuan ratusan akademisi internasional ini juga akan disiarkan secara langsung lewat channel youtube Kemenag RI.

Humas

Lebih Lanjut »
AICIS 2024 Akan Lahirkan Solusi Atasi Krisis Global terkait Kemanusiaan
Abadi Wijaya Kamis, 1 Februari 2024 . in Berita . 204 views

 

6747_ram.jpg
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof Dr Ali Ramdhani saat memberikan keterangan pers di media center AICIS 2024 pada Kamis (01/02/2024).

HUMAS UIN MALANG - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Muhammad Ali Rhamdani mengungkapkan harapan agar AICIS dapat menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan global. Hal tersebut diungkapkannya pada seremoni pembukaan AICIS ke-23 di UIN Walisongo, Semarang pada (1/2/2024) malam.

"AICIS bukan hanya sebagai forum akademik yang eksklusif dan teoretik, tetapi sebagai forum akademik yang sekaligus memberikan tawaran solusi berbagai krisis global," kata sosok yang akrab disapa Kang Dhani ini.

Harapan tersebut dilatarbelakangi oleh semakin memburuknya kondisi perdamaian dunia di berbagai belahan dunia. Peperangan di kawasan Timur Tengah yang tak kunjung usai dan merenggut puluhan ribu nyawa. Demikian juga kondisi konflik Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda peperangan akan berakhir. Termasuk kondisi memprihatinkan Rohingya yang menimbulkan banyak pengungsi.

"Fenomena di atas menyebabkan krisis kemanusiaan global karena hilangnya moralitas agama yang selama ini menjadi kendali bagi sikap dan tindakan yang dilakukan oleh manusia," ujar Dhani.

Dalam konteks inilah, AICIS 2024 yang mengusung tema: Redefining the Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Right Issues menjadi sangat strategis dilaksanakan untuk merespons krisis kemanusiaan global. Didukung dengan kenyataan bahwa AICIS merupakan konferensi keislaman terbesar di Indonesia, bahkan di wilayah Asia Tenggara.

Menurut Dhani, AICIS dilaksanakan sebagai wadah para pakar dan akademisi untuk berdiskusi secara intensif dengan tidak hanya berbasis pengetahuan akademik semata, namun juga berangkat dari kasus-kasus nyata secara global yang memerlukan sumbangsih pemikiran sebagai solusi bersama. 

 

Empat Distingsi Pelaksanaan AICIS 2024

Dhani mengungkapkan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, AICIS 2024 diselenggarakan dengan empat distingsi (hal yang berbeda).

Pertama, pemilihan Redefining the Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Right Issues sebagai tema utama merupakan respons atas fenomena krisis kemanusiaan global di beberapa belahan dunia, seperti Palestina, Ukraina, dan belahan dunia lain yang sangat mempihatinkan. 

Tema utama ini telah menarik peminat para akademisi dan peneliti secara masif. Pada AICIS 2024, sebanyak 1957 makalah didaftarkan dengan 328 makalah yang lolos terpilih untuk mengikuti perhelatan ini.

Kedua, diselenggarakannya Religious Leaders Summit sebagai bagian dari rangkaian perehelatan AICIS. Religious Leaders Summit merupakan sebuah ajang yang menghadirkan para tokoh agama dari berbagai negara di ASEAN untuk menyampaikan pengalaman dan gagasan peran agama dalam mengatasi krisis global. 

Para pemimpin otoritas agama ini akan menyepakati poin-poin rekomendasi penting bagi pembangunan peradaban dunia yang lebih baik.

Ketiga, penyelenggaraan AICIS 2024 ini juga berkolaborasi dengan 20 Jurnal PTKI terindeks scopus untuk mempublikasikan 80 makalah dan 100 makalah pada Jurnal terindeks SINTA 2. Artinya, terdapat 180 papers yang nantinya akan dipublikasikan di Jurnal terindeks nasional maupun internasional sebagai tindak lanjut setelah dipresentasikan dalam Parallel Session.  

Keempat, diselenggarakan setidaknya lima Side Event pada AICIS 2024. Kelima Side Event tersebut, yaitu: Islamic Culture and Civilization Expo; Islamic Higher Education Expo and Journal Clinique; Heritage And Cultural Trip; Declaration of Semarang Charter; Semarang Halal Food Festival yang akan membagikan kepada peserta sebanyak 500 buah durian setiap hari

 

Empat Rangkaian Perhelatan AICIS 2024

Perhelatan AICIS 2024 dilaksanakan dalam empat rangkaian. Pertama, Plenary Session terkait tema utama AICIS 2024. Pembicara pada Plenary Session antara lain; Prof. Dr. Ismail Fajrie Alatas (New York University, USA); Prof. Dr. Claudia Saise (Humboldt-Universität zu Berlin); Prof. Dr. Hassanein Al-Saeed Hassanein Ahmed (Suez Canal University, Egypt); dan Prof. Dr. Abdul Djamil, MA (State Islamic University Walisongo Semarang, Indonesia). Tema ini mengkaji peran agama, terutama Islam, dalam menghadapi tantangan kemanusiaan kontemporer di kancah global. 

Selanjutnya ada Plenary Session yang mengangkat tema Economic Empowerment: Theoretical and Empirical Best Practice. Para pembicara pada Plenary Session kedua ini antara lain; Prof. Dr. Dora Marinova (Curtin University, Australia); Fazlur Rahman bin Kamsani (Middle East Institute National University of Singapore); Dr. Fatma Mohamed Mansour (Suez Canal University, Egypt). Tema ini mengkaji pemberdayaan ekonomi berbasis pada teori dan praktik baik dari masing-masing negara dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan peradaban untuk mengatasi krisis global.

Rangkaian kedua adalah Religious Leaders Summit yang akan dihadiri para pemimpin otoritas agama dari berbagai negara di wilayah ASEAN. Forum ini akan melahirkan kesepakatan rekomendasi dalam bentuk “Semarang Charter”. 

14 tokoh agama yang dijadwalkan akan hadir dalam pertemuan tingkat tinggi ini, yaitu: KH. Yahya Cholil Staquf (Indonesia); Dr. KH. Abdul Ghafur Maimoen, MA (Indonesia); Prof. Dr. Hilman Latief (Indonesia); Prof. Philip Kuntjoro Widjaja (Indonesia); Venerable Dr. Yon Seng Yeath (Kamboja); YB Datuk Dr. Hasan bin Bahrom (Malaysia); Phra Dr. Anilman Dhammasakiyo (Thailand); Dr. A. Elga J. Sarapung (Indonesia); I Nyoman Jujur (Indonesia); Prof. Dr. Hassanein Al-Saeed Hassanein Ahmed (Mesir); dan Dr. Jassim Mohammed Harjan (Iraq).

Semarang Charter direncanakan akan diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri RI untuk disuarakan secara global di PBB.

Rangkaian ketiga pada AICIS 2024 adalah Parallel Session. Sesi ini merupakan forum yang didesain secara terpisah untuk setiap pemakalah berdasarkan subtema mempresentasikan hasil riset akademiknya. 

Pada sesi paralel, jumlah partisipan yang lolos sebanyak 328 makalah. Dari 328 malalah tersebut 80 berstatus invited, 100 open, dan 148 extended panel. Pada sesi ini seluruh partisipan memiliki kesempatan untuk berdiskusi terkait solusi krisis kemanusiaan global.

Rangkaian keempat yaitu On Stage Discussion: Sesi ini merupakan diskusi satu panggung yang dimaksudkan untuk mengklarifikasi berbagai ketegangan agama di beberapa wilayah di Asia Tenggara. 

Berbagai tokoh agama dan adat dari berbagai daerah yang terjadi konflik akan hadir dan berdiskusi untuk menggali perspektif emik insider tentang bagaimana konflik itu terjadi dan kemungkinan penyelesaiannya. Forum ini sekaligus untuk menggali praktik baik bagaimana agama memiliki peran nyata dalam mewujudkan keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan umat manusia.

AICIS 2024 resmi dibuka oleh Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki dengan menancapkan gunungan wayang sebagai simbolis. Forum ini diharapkan dapat mencapai sebuah kesepakatan bersama atas solusi bagi konflik global kemanusiaan.

Penulis : Fatkhul Ulum 

Lebih Lanjut »
Wamenag: AICIS 2024 Forum Tepat Definisi Ulang Peran Agama Hadapi Krisis Kemanusiaan
Abadi Wijaya Kamis, 1 Februari 2024 . in Berita . 218 views
6743_men.jpg

HUMAS UIN MALANG - Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, resmi dibuka oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki, Kamis (1/2/2024) malam. Wamenag menilai AICIS 2024 menjadi forum strategis medefinisikan peran agama dalam menghadapi berbagai situasi global saat ini.  

6742_wa.jpg

"Kami berharap bahwa AICIS memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kita meredefinisikan peran agama menghadapi krisis kemanusiaan. Dan bagaimana kita dapat bergerak maju menuju dunia yang lebih damai, adil, menghormati atas manusia untuk semua, " katanya," kata Wamenag.

Selain itu, Wamenag berharap bahwa setelah AICIS yang mengangkat tema 'Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues' ini digelar, semua pihak bisa bergerak maju untuk mencapai kedamaian, keadilan dan saling menghormati antar sesama. 

6744_rek.jpg

"Marilah kita terus menjaga dan mendorong semangat dialog terbuka dan saling pengertian membangun jembatan antar keyakinan, menciptakan kedamaian di mana individu merasakan perdamaian merasakan keadilan dan penghormatan terhadap hak hak dasarnya, " terangnya. 

Harapan serupa juga disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof Muhammad Ali Ramdhani. Dia mendorong AICIS dapat menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan global. "AICIS bukan hanya sebagai forum akademik yang eksklusif dan teoretik, tetapi sebagai forum akademik yang sekaligus memberikan tawaran solusi berbagai krisis global," kata sosok yang akrab disapa Kang Dhani ini.

6745_wr1.jpg

Harapan tersebut dilatarbelakangi oleh semakin memburuknya kondisi perdamaian dunia di berbagai belahan dunia. Peperangan di kawasan Timur Tengah yang tak kunjung merenggut puluhan ribu nyawa. Demikian juga kondisi konflik Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda peperangan akan usai. Kondisi memprihatinkan Rohingya yang menimbulkan banyak pengungsi.

"Fenomena di atas menyebabkan krisis kemanusiaan global karena hilangnya moralitas agama yang selama ini menjadi kendali bagi sikap dan tindakan yang dilakukan oleh manusia," ujar Dhani.

6746_bak.jpg

Hadir pula dalam acara pembukaan AICIS 2024 ini antara lain Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof Ahmad Zainul Hamdi, Kepala Biro HDI Kemenag Akhmad Faizin, Steering Committee AICIS 2024 Prof Mukhsin Jamil. Selain itu hadir pula Pj Gubernur Jawa Tengah yang diwakilkan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko, rektor PTKIN dan PTKIS se-Indonesia, para tokoh agama dan ratusan akademisi internasional islam. 

AICIS 2024 yang digelar pada tanggal 1-4 Februari 2024 ini akan mempertemukan ratusan intelektual internasional muslim ini untuk merumuskan solusi dari berbagai permasalahan kemanusiaan global dan disiarkan langsung melalui Youtube Kemenag RI. (kontributor: M. Fatkhul Ulum).

Lebih Lanjut »
AICIS 2024 dan Potret Sejumlah Inisiatif Membangun Perdamaian
Abadi Wijaya Kamis, 1 Februari 2024 . in Berita . 302 views
6738_aicis.jpg

HUMAS UIN Malang - Inisiatif publik membangun perdamaian menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024. Forum ini  berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada 1 – 4 Februari 2024.

Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam Ahmad Zainul Hamdi mengatakan AICIS ke-23 ini mengusung tema 'Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues'. Ada tujuh sub tema yang akan dibahas, salah satunya Fiqih Siyasah tentang Perang dan Damai: Pasca Kolonial.

Menurut Ahmad Inung, panggilan akrabnya, subtema Fiqih Siyasah tentang Perang dan Damai: Pasca Kolonial berfokus pada bagaimana yurisprudensi politik Islam merespons isu-isu perang dan perdamaian pasca-kolonialisme. Hal ini masih menjadi isu penting kemanusiaan karena fakta perang dan konflik juga masih terus terjadi. 

“Interpretasi fiqh siyasah tentang perang dan perdamaian memang berbeda-beda di antara para sarjana. Perbedaan itu dipengaruhi oleh latar belakang, konteks historis, sosial-politik dan kebudayaan para akademisi di berbagai negara. Karenanya, penting untuk mendiskusikan di ranah akademik,” sebut Ahmad Inung di Semarang, Rabu (31/1/2024).

Sejumlah isu yang akan dibahas antara lain prinsip-prinsip fiqh siyasah merespons problem kedaulatan dan independensi negara bangsa (sovereignty and independence), pertahanan diri kolektif sebuah negara (collective self defense), resistensi terhadap kolonialisme baru (resistance to new colonialism), resolusi konflik dan membangun perdamaian (conflict resolution and peacebuilding), hubungan internasional antar negara (international relation) yang menekankan prinsip keadilan, saling memahami dan menjaga perdamaian antar negara, partisipasi negara-negara muslim dalam organisasi dan perjanjian internasional (international organization), serta isu bagaimana sebuah bangsa seharusnya dikelola (state governance).

Terpisah, Ketua Steering Committee (SC) AICIS 2024 Prof Mukhsin Jamil mengatakan, sejumlah hasil riset akan dipaparkan dan dibahas dalam sesi panel untuk subtema ‘Fiqih Siyasah tentang Perang dan Damai: Pasca Kolonial’, salah satunya yang ditulis Asfa Widiyanto dalam Religious Minority and Peaceful Coexistence. Asfa Widiyanto dalam tulisannya memperlihatkan begitu problematiknya status minoritas yang mereka pikul sambil berjuang untuk hidup berdampingan secara damai di tengah-tengah lanskap sosial yang beragam. 

Demikian pula, inisiatif modal sosial dan rekonsiliasi konflik, yang dicontohkan komunitas Syiah Sunni Sampang Madura, yang ditulis Maskuri dalam Social Capital and Conflict Reconciliation for Peace. Maskuri menggarisbawahi pentingnya jaringan komunal dalam membina perdamaian dan rekonsiliasi sekalipun dirinya sedang berada di bawah bayang-bayang kekerasan agama.

Bhirawa Anoraga dalam Crowdfunding for Inter-Faith Peace juga mengupas munculnya inisiatif perdamaian dari gerakan akar-rumput di berbagai wilayah. Dia mencontohkan kegiatan filantropi yang diinisiasi para pemuda dan LSM di Indonesia. Di level akademik, Mardi Lestari dalam Internalizing an Islamic Culture of Inner and Social Peace, mencontohkan bagaimana usaha perdamaian dilakukan di level pendidikan tinggi melalui internalisasi budaya Islam yang mengajarkan kedamaian batin dan sosial. 

Sementara Adnan, melalui riset bertajuk Fiqh Siyasah on War And Peace in The Post-Colonial Era, berusaha mengeksplorasi bagaimana perang dan perdamaian di wilayah Sulawesi, menawarkan wawasan regional tentang persinggungan doktrin agama dan realitas politik dalam penyelesaian konflik. 

Di level negara ASEAN, Ridwan dalam artikelnya ‘Politics of Interfaith Dialogue in Indonesia’ mencontohkan bahwa politik dialog antaragama, mulai dari Forum Perdamaian Dunia hingga Religion Twenty (R20) menjadi suatu keniscayaan yang harus dirawat untuk mengatasi ketegangan agama dan mendorong dialog sebagai jalan menuju perdamaian. 

Beragam studi yang dilakukan para sarjana ini secara kolektif menjelaskan bahwa pembangunan perdamaian yang berasal dari banyak sudut pandang, mulai dari inisiatif akar rumput hingga studi regional dan dialog global, terus dilakukan dan patut dikembangkan. Dengan memanfaatkan jaringan komunal, memberdayakan suara-suara marginal, dan mendorong literasi agama, masyarakat dapat membangun jalan menuju perdamaian dan harmoni yang berkelanjutan di dunia yang semakin beragam dan saling terhubung.

Humas 

Lebih Lanjut »
Wakil Rektor II UIN Malang Lakukan Sharing Sessions: Dorong Kampus Menjadi Perguruan Tinggi Islam Unggul Berprestasi Internasional
Abadi Wijaya Rabu, 31 Januari 2024 . in Berita . 165 views

 

6733_sinergi.jpg
SHARING: WR II UIN Maliki Malang saat sharing dengan para pimpinan Fakultas Syariah.

 

HUMAS UIN MALANG - Prof. Dr. Hj. Ilfi Nurdiana, M.Si, Wakil Rektor Bidang AUPK UIN Maliki Malang, memimpin pertemuan strategis di Fakultas Syariah. Agenda utamanya adalah melakukan koordinasi untuk mencapai program strategis kampus dalam menjadikan UIN Maliki Malang sebagai perguruan tinggi Islam unggul berprestasi internasional. Selasa, 31 Januari 2024.
Dalam pertemuan tersebut, dilakukan monitoring, evaluasi, dan penyampaian target yang tercantum dalam Indikator Kinerja Universitas (IKU). Visi yang dikejar adalah menjadikan kampus ini sebagai lembaga pendidikan Islam yang bersaing di tingkat internasional.
Wakil Rektor II menekankan perlunya kerja keras dari berbagai sektor, baik akademik maupun non-akademik, untuk mendukung visi tersebut. Kontribusi semua pihak diharapkan agar kampus ini terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang diperhitungkan secara internasional.
Upaya mencapai visi tersebut melibatkan langkah-langkah konkret, seperti publikasi di jurnal internasional, pelayanan akademik unggul, dan tata kelola keuangan mandiri. Pemerintah pusat pun menaruh perhatian khusus dengan menargetkan UIN Maliki Malang menjadi kampus PTNBH pada tahun 2025.
Pertemuan ini juga menjadi momentum untuk menyamakan persepsi, visi, dan misi kampus ke depan. Pemeliharaan citra kampus melalui pemberian layanan prima dan peningkatan daya saing lulusan di dunia kerja menjadi fokus utama.
Selain itu, yang tak kalah pentingnya juga persoalan membangun jaringan lulusan dengan dunia kerja, perguruan tinggi ini harus hadir dan memberikan pendampingan kepada para alumninya dan mengupayakan agar mampu terserap di dunia kerja. "Career Development Center memiliki peran penting dalam menjembatani para lulusan dengan perusahaan sebagai pemberi kerja," ungkapnya. Dengan langkah-langkah strategis ini, UIN Maliki Malang berkomitmen untuk terus meraih prestasi dan meningkatkan reputasinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang unggul dan bereputasi internasional.

Lebih Lanjut »

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up