Daftar Penulis: Iffatunnida


REKTOR: AJARKAN HASIL RISET, BUKAN BUKU
Jumat, 21 Februari 2020 . in Berita . 400 views
2625_risetmasy1.jpg

GEMA-Bergeliatnya riset dalam arahan Unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), dosen-dosen di UIN Malang pun makin antusias. Pada Workshop Metodologi Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset, sebanyak 80 dosen dari berbagai fakultas menyimak rangkaian materi dari narasumber di bidangnya, Jumat (21/2).
Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag. turut hadir untuk membuka resmi acara tersebut. Ia mengapresiasi para dosen yang semangat melakukan riset. Pasalnya, riset merupakan hal utama yang dilihat asesor saat menilai suatu perguruan tinggi. Dengan tingginya kegiatan riset, tentu kampus akan ikut terangkat pamornya.
Tak hanya itu, ia menuturkan bahwa sudah seharusnya riset menjadi rujukan saat melakukan pembelajaran. “Yang diajarkan ke mahasiswa itu ya hasil riset, bukan hanya materi yang tertulis dalam buku-buku,” tegasnya. Mengajarkan hasil penelitian kepada mahasiswa, tentu akan memperlihatkan fakta dibalik teori yang diajarkan dalam kelas. Mahasiswa juga akan lebih paham pemakaian suatu teori di masyarakat.

2626_risetmasy2.jpg


Ketua LP2M, Dr. Tutik Hamidah mengungkapkan bahwa kegiatan penelitian kali ini sejalan dengan program pemerintah daerah. “Sekarang pemerintah kita sedang bergeliat membangun desa-desa agar tidak ada lagi istilah desa tertinggal dan tak tersentuh pembangunan,” jelasnya.
Ibu berkacamata tersebut melanjutkan, di seluruh perguruan tinggi, kegiatan penelitian diharuskan merujuk pada program pemerintah provinsi hingga daerah setempat. Khususnya penelitian yang melibatkan pembangunan kualitas masyarakat. “Semua harus linier. Harus sejalan,” lugas Bu Tutik, sapaan akrabnya.
Workshop dari Unit LP2M ini dilaksanakan selama dua hari (21-22/2). Hari pertama dilakukan dalam kampus, tepatnya di Home Theatre Fakultas Humaniora. Sedangkan hari kedua, seluruh peserta mendapatkan materi di Kantor Desa Tlekung, Kota Batu objek penelitian pengabdian masyarakat tahun ini. (nd)

Lebih Lanjut »
BENARKAH TEKNOLOGI MENINGKATKAN PEMBELAJARAN?
Kamis, 20 Februari 2020 . in Berita . 710 views
2624_pkpbi1.jpg

GEMA-Mengawali materinya dengan pertanyaan singkat tersebut, Prof. Bambang Yudi Cahyono, Ph.D. berbagi mengenai TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge), Kamis (20/2). Makin eratnya pelajar atau mahasiswa dengan gawai, membuat para akademisi memutar otak agar gawai tetap bisa digunakan saat proses belajar.
Lebih khusus, Prof. Yudi, sapaan akrab pemateri, menuturkan untuk memasukkan teknologi dalam kelas English for Specific Purposes (ESP) di universitas. Tidak semua produk teknologi dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dosen harus pintar memilih media mana yang lebih akrab di kalangan mahasiswa. “Mellihat survey di tahun 2019, YouTube dan WhatsApp menjadi media populer di kalangan pemuda Indonesia,” jelasnya.
Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) tersebut melanjutkan, dua media itu sangat tepat jika dimanfaatkan di kelas ESP. Video-video yang terunggah di laman berbagi video YouTube tentu bisa dipilih untuk menjadi materi kelas. “Jika ada yang mengajar kelas persiapan pramugari, video-video profil tentang pramugari tentu akan menjadi materi yang pas,” imbuhnya.
Setelah memberi waktu mahasiswa untuk mencari video yang sesuai dengan jurusannya, dosen dapat memberi tugas melalui aplikasi WhatsApp. “Minta mereka untuk membagi tautan video dan setelah itu mereka juga diminta mempresentasikan isi video yang didapat,” papar mantan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris di Pascasarjana UM ini.
Selanjutnya, mahasiswa juga diminta untuk menuliskan konten video beserta opini mereka dalam bentuk esai singkat. “Ini agar kelas ESP benar-benar mengkombinasikan visual, listening, speaking, dan juga writing skills mahasiswa,” ucapnya di akhir sesi.
Prof. Yudi menjadi salah satu pemateri dalam workshop tahunan yang digagas Program Khusus Perkuliahan Bahasa Inggris (PKPBI), Unit Pusat Pengembangan Bahasa UIN Maulana Malik Ibrahim. Workshop ini ditujukan tidak hanya untuk dosen di PKPBI, namun juga membuka peluang bagi dosen di luar kampus untuk mengembangkan keterampilan pedagoginya. (nd)

Lebih Lanjut »
KEBENCIAN: TERORISME ZAMAN MODERN
Kamis, 20 Februari 2020 . in Berita . 603 views
2622_psgaeks.jpg

GEMA-Aktivis perempuan dan anak di wilayah Jawa Timur hadir dalam Kursus Singkat “Perempuan dan Pencegahan Ekstremisme” yang dihelat Pusat Studi Gender dan Anak UIN Malang, Rabu (19/2). Bekerjasama dengan The Asian Muslim Action Network (AMAN), suatu lembaga aktivis perempuan dan anak global, PSGA berbagi wawasan mengenai ekstremisme juga pencegahan dan penanggulangannya. Ruby Kholifah, Direktur AMAN Indonesia, menjadi pembicara utama di acara yang bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat lt. 3 tersebut.
Menurut Ruby, untuk memisahkan istilah terorisme yang sering dikaitkan dengan gerakan keagamaan, pihaknya menggunakan istilah ekstremisme. “Karena walau sering dikaitkan dengan agama, buktinya teror juga dilakukan orang di negara Barat dan tidak berhubungan dengan agama,” jelasnya.
Di zaman modern ini, bentuk terorisme atau ekstremisme pun semakin berkembang. Ada juga ekstremisme yang tidak disadari sering dilakukan oleh banyak kalangan. “Salah satunya ialah rasa kebencian,” tutur Ruby. Banyaknya kritik yang dilontarkan pada pemerintahan oleh sekelompok orang, terkadang keluar dari tujuan awal kritik itu sendiri. “Awalnya ingin memberi masukan, namun berujung pada hal yang negatif,” jelasnya.
Pendapat yang dikemukakan dengan cara yang tidak benar akhirnya menjadi sebuah gerakan menggiring opini yang juga meracuni pikiran kaum awam. Akibatnya, kehidupan bernegara diliputi rasa negatif.
Di sinilah, menurut Ruby, peran sebuah organisasi non-ekstremisme untuk mengedukasi masyarakat. “Kita ajarkan untuk membedakan kritik dan benci,” tegasnya. Suatu kritik harusnya membuahkan hasil yang positif. Sebaliknya, rasa benci yang ditunjukkan secara kontinyu akan menimbulkan fitnah yang besar. (nd)

Lebih Lanjut »
EXPO KKM: IMPLEMENTASI SKILL MAHASISWA DI MASYARAKAT
Selasa, 18 Februari 2020 . in Berita . 469 views
2618_gebyarex1.jpg

GEMA-Dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB, mahasiswa peserta Expo KKM UIN Mengabdi 2020 di 18 kecamatan meramaikan lt.4 dan lt.5 Gedung Rektorat, Senin (17/2). Beragam produk dari masyarakat desa yang ditempati hingga produk yang dibuat saat KKM dipajang. Selain itu, setiap kecamatan juga menugaskan perwakilannya untuk mengikuti kompetisi Presentasi Program yang dinilai juri tamu dari Dinas Kehutanan Wilayah Malang dan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Dr. Tutik Hamidah, Ketua Unit LP2M UIN Malang mengatakan bahwa Expo KKM UIN Mengabdi 2020 merupakan bagian rangkaian agenda KKM yang dilaksanakan sebulan. Dari 28 Desember 2019 hingga 28 Januari 2020, sejumlah 2.983 mahasiswa UIN Malang ditempatkan di 15 kecamatan di Kabupaten Malang dan 3 kecamatan di Kota Batu.

2619_gebyarex2.jpg


Ia melanjutkan, program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dirancang agar bersinergi bersama masyarakat untuk mengembangkan beberapa sasaran prioritas. Pertama, peningkatan kualitas keagamaan melalui aktivitas dakwah. Kedua, peningkatan kualitas pendidikan, seni, dan budaya. Ketiga, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan. Keempat, peningkatan kualitas pangan dan ekonomi kreatif. Kelima, implementasi teknologi tepat guna dan teknologi informasi komunikasi serta kegiatan lainnya yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa dan berdasarkan kebutuhan masyarakat menuju arah kemajuan.
Hadir saat acara, para kepala kecamatan dari Kabupaten Malang dan Kota Batu, para dekan beserta jajarannya, para dosen pendamping lapangan (DPL), serta seluruh mahasiswa peserta KKM UIN Mengabdi 2020. (ptt/nd)

Lebih Lanjut »
WALIKOTA DEWANTI: SINERGIKAN VISI KOTA DAN PROGRAM KKM
Senin, 17 Februari 2020 . in Berita . 356 views
2616_dewanti1.jpg

GEMA-Dalam Expo KKM UIN Mengabdi 2020, Walikota Batu Dewanti Rumpoko, M.Si. memberikan apresiasi atas program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang digagas UIN Malang, Senin (17/2). Ia menuturkan, program tahunan ini sangat bersinergi dengan visi kota yang ia pimpin. Yakni memberdayakan masyarakat agar menjadi lebih mandiri dimulai dari tingkat pedesaan.
Tak hanya itu, dengan adanya sumbangsih keilmuan dari mahasiswa, pemerintah Kota Batu dapat dengan mudah mengeksekusi dana yang digelontorkan pemerintah pusat. Dana yang didapatkan oleh setiap desa ini tergolong banyak. Untuk desa di Kota Batu saja, masing-masing desa dipercaya mengelola minimal Rp. 4,5 Miliar. “Sayangnya, di tahun sebelumnya, dana tersebut harus dikembalikan karena tidak ada program bagus yang dilaksanakan,” imbuhnya.

2617_dewanti2.jpg


Dewanti melanjutkan, walaupun ada sejumlah dana yang terserap, kegiatan yang digagas masyarakat kurang memberi manfaat jangka panjang. Maka, saat tahu bahwa UIN Malang berniat menjadikan desa-desa di Kota Batu sebagai tempat KKM, pihaknya menyambut positif. “Dengan sumbangsih pemikiran hasil belajarnya mahasiswa UIN Malang, ada program-program unggulan yang nantinya menguntungkan pihak desa juga Kota Batu,” tuturnya.
Masih kata Dewanti, ia yakin, segala hal yang dilakukan mahasiswa UIN Malang selama KKM di wilayah manapun akan meninggalkan kesan. Terutama, ide-ide yang dikeluarkan demi pembangunan masyarakat pedesaan. “Jika ide yang disumbangkan dapat direalisasikan dalam jangka panjang, pastinya ini jadi amal jariyah juga bagi adik-adik mahasiswa,” harapnya.
Expo KKM UIN Mengabdi 2020 tak hanya wadah memamerkan produk hasil KKM selama sebulan. Namun juga dijadikan ajang perlombaan. Setiap perwakilan di 18 tingkat kecamatan tampil mempresentasikan program kerja juga unggulannya. (nd)

Lebih Lanjut »
KKM 2020: 18 KECAMATAN PAJANG PRODUK UNGGULAN
Senin, 17 Februari 2020 . in Berita . 526 views
2613_expo1.jpg

GEMA-Expo KKM UIN Mengabdi yang dihelat oleh Unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) tidak hanya diisi dengan pameran produk masing-masing kecamatan, Senin (17/2). Selain memajang produk dari 18 kecamatan di Kabupaten Malang dan Kota Batu, peserta KKM juga mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti lomba presentasi di Aula lt. 5 Gedung Rektorat.

2614_expo2.jpg


Setiap kecamatan mengirimkan dua presenter untuk menjabarkan program unggulannya di hadapan juri selama lima hingga sepuluh menit. Dengan pembawaan ala presenter profesional, para mahasiswa dengan lihai menjelaskan program unggulan di masing-masing desa. Bahkan beberapa perwakilan juga melihatkan secara langsung produknya berupa makanan dan kerajinan.
Juri yang dipilih pihak LP2M ialah Sri Asih, MP. (Penyuluh Kehutanan Cabang Dinas Kehutanan Malang) dan Agus Afandi, M.Fil.I (UIN Sunan Ampel Surabaya). Pada pukul 16.00 WIB panitia pun mengumumkan para juara untuk setiap kategori. Uniknya, di setiap kategori Presentasi Program dan Pameran Produk, Kecamatan Batu dinyatakan sebagai juara pertama oleh juri. Berikut adalah daftar juaranya. (nd)

2615_expo3.jpg


Kategori Lomba Presentasi Program:
Juara 1 Kecamatan Batu (470 poin)
Juara 2 Kecamatan Pagelaran (440 poin)
Juara 3 Kecamatan Bululawang (430)

Kategori Lomba Pameran Produk:
Juara 1 Kecamatan Batu (460 poin)
Juara 2 Kecamatan Bululawang (405 poin)
Juara 3 Kecamatan Pagelaran (355)

Lebih Lanjut »
BUPATI SANUSI: MAHASISWA SUDAH UNGGUL
Senin, 17 Februari 2020 . in Berita . 600 views

 

2612_exposanusi.jpg

GEMA-Unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) menutup rangkaian Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dengan pelaksanaan Expo KKM UIN Mengabdi 2020, Senin (17/2). Selain jajaran pimpinan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, para pejabat penting di Malang Raya pun diundang pada acara yang bertempat di Aula lt. 5 Gedung Rektorat tersebut. Seperti, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, M.Si., Bupati Kabupaten Malang Drs. M. Sanusi, beserta jajaran pimpinan di masing-masing institusi pemerintah.
Bupati Kabupaten Malang menyatakan, masa depan Indonesia tidak perlu dikhawatirkan lagi. Pasalnya, universitas sudah menetapkan program-program berkualitas sehingga mencetak mahasiswa yang unggul. Salah satunya ialah melalui penyebaran mahasiswa dalam Program KKM UIN Mengabdi 2020 di seluruh desa yang butuh sentuhan modernitas.
Kemampuan berupa ilmu pengetahuan serta literasi teknologi yang tinggi membuat mahasiswa saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. “Dengan kesadaran dalam teknologi, mahasiswa bisa membuat rakyat Indonesia makin maju,” papar Bapak alumni UIN Malang ini.
Ia pun mengutip ayat al Quran yang memuat janji Allah swt. kepada orang-orang yang menuntut ilmu. Bahwa, Allah akan meningkatkan derajat para pengabdi ilmu. “Itu sudah janji, selama ada ilmu dan iman, Allah akan tingkatkan derajat kalian. Apalagi, di UIN Malang yang tidak hanya mempelajari ilmu tapi juga memperdalam agama,” jelasnya.
Sebelum menutup sambutannya dan menyambangi stan-stan produk KKM, ia juga memberi apresiasi. Pihaknya akan terus mendukung kerjasama apapun dengan institusi pendidikan. “Karena saya yakin, kebersamaan yang dijalin pemerintah kabupaten dan universitas pasti membuahkan sesuatu yang baik,” ujar Bapak berpeci tersebut. (nd)

Lebih Lanjut »
KURSUS BILINGUAL REALISASI SLOGAN KAMPUS
Rabu, 5 Februari 2020 . in Berita . 727 views
2608_kursusb.jpg

GEMA-Satu lagi program UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk meningkatkan excellent service di kampus, yaitu Kursus Bahasa Arab dan Inggris. Program baru di awal 2020 ini dikelola langsung oleh PKPBA dan PKPBI di bawah naungan Pusat Pengembangan Bahasa (PPB). Kursus mingguan ini dipusatkan di Ruang Perkuliahan Gedung C lt.1.
Ditemui di ruangannya, Direktur PPB, Dr. M. Abdul Hamid menyatakan pihaknya menyambut positif amanah pimpinan kampus. Apalagi, tujuannya tak lain ialah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di kampus berlogo Ulul Albab ini. Ia dan timnya pun menawarkan pembelajaran yang berbeda dengan pelatihan bahasa asing lainnya.
Dalam 60 menit tiap pertemuan, lanjutnya, peserta akan belajar dua bahasa sekaligus. Karenanya, dua dosen secara khusus mengelola satu kelas. Waktu kursus yang dilaksanakan saat jam kerja juga menjadi pertimbangan penentuan gaya belajar. “Kami aplikasikan strategi enjoy learning agar pembelajaran tidak kaku dan tetap aplikatif,” imbuhnya.
Materi yang disiapkan tim Unit PPB, masih kata Hamid, dimulai dari materi dasar. “Kami tahu bahwa tidak semua karyawan mempunyai kemampuan dasar kedua bahasa ini,” papar Bapak berkacamata tersebut. Setiap pertemuannya, peserta juga langsung diajak praktik berbicara.
Pihak PPB berharap, tidak akan lagi kendala bagi karyawan UIN Malang saat menghadapi tamu dari luar negeri. Sehingga, kampus dapat mencapai cita-cita tinggi untuk meraih taraf internasional atau yang sering disebut World Class University
Ketua PKPBA, Danial Hilmi menambahkan, nantinya program ini tidak hanya berhenti untuk karyawan UIN Malang saja. Selanjutnya, pelatihan juga akan ditargetkan untuk para kepala bagian dan sub bagian juga pimpinan. “Kami ingin agar bilingual university tidak hanya slogan tapi juga diterapkan di kampus kita,” paparnya. (ptt/nd)

Lebih Lanjut »
KKN NUSANTARA: KENALKAN CITA-CITA ANTI MAINSTREAM
Selasa, 4 Februari 2020 . in Berita . 1088 views
2602_kkn3t1.jpg

Catatan Peserta KKN Nusantara 3T 2020 di Provinsi Nusa Tenggara Timur*

GEMA-Melalui Unit LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, saya mengetahui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara 3T (Terdalam, Tertinggal, dan Terluar). Program dari Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) ini memberangkatkan 75 mahasiswa dari berbagai PTKIN di Indonesia ke Provinsi Nusa Tenggara Timur. UIN Malang mengirimkan dua delegasi, yakni saya dan Dyah Palupi (mahasiswi Jurusan Ahwal al Syakhsyiyah).
Program ini dilaksanakan sejak 7 Januari hingga 13 Februari 2020. Ada hal yang menjadi fokus saya, yaitu literasi. Menurut saya, literasi adalah salah satu isu yang harus diperhatikan terutama di masa tumbuh kembang anak usia sekolah dasar dan menengah. Bersama beberapa peserta dengan visi yang sama, kami beraktivitas di sekolah satu atap di Desa Pitay, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang.
Saya mengunjungi kelas tujuh SMPN 3 Sulamu (30/1). Di situ, saya berbagi pentingnya menjadikan membaca dan menulis sebagai hobi sehari-hari. Sebelumnya, saya menunjukkan beberapa buku anak populer yang ditulis oleh penulis seusia mereka. Seperti Kecil-Kecil Punya Karya, FantasTeen, dan Bintang Cilik. Tak hanya itu, saya juga menunjukkan beberapa karya buku yang saya tulis saat masih SMP.
Saya tidak ingin memaksa mereka untuk membaca cerita tertentu. Maka, saya bebaskan mereka untuk menulis cerita pendek ala mereka sendiri di selembar kertas. Saya pun memberi iming-iming hadiah buku cerita yang saya tulis sendiri.
Salah satu siswa, Dimalla Pian, 12 tahun, merasa bahwa menulis cerita singkat sangat mengasyikkan. “Saya bisa memilih cerita saya sendiri,” tuturnya. Tak hanya itu, beberapa siswa pun menyatakan bahwa mereka akhirnya tahu bahwa cita-cita di masa depan, tak hanya sekadar menjadi dokter, polisi, tentara, dan guru saja. “Ternyata kami bisa juga jadi Penulis dan Arsitek,” tambah Dimalla.

2603_kkn3t2.jpg


Ya. Mungkin hidup di daerah yang tidak memiliki banyak akses, akhirnya juga membatasi jangkauan pikir anak-anak tersebut. Dengan program KKN Nusantara 3T ini, mereka bisa bertemu dengan kakak-kakak dari daerah yang sangat jauh untuk berbagi mengenai banyak hal yang mungkin belum pernah mereka dengar.
Sebagai seorang mahasiswa, saya merasa inilah tanggung jawab saya untuk memberi dan berbagi wawasan terutama dalam hal literasi. Dengan begitu, ada opsi lensa lain bagi adik-adik di daerah 3T untuk menentukan cita-cita mereka. Di masa mendatang, mereka akan menjawab, “Saya akan jadi Penyair atau Arsitek,” ketika ditanya cita-cita. Tak melulu, “Mau jadi Guru atau Dokter atau Polisi.” Program kelas kecil tentang wawasan literasi ini juga diadakan di beberapa sekolah. Sekolah yang mendapat giliran selanjutnya ialah SD Inpres Pitay. (*/nd)

*Faishal Digdoyo Prasojo – Peserta KKN Nusantara 2020, Jurusan Teknik Arsitektur

Lebih Lanjut »

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up