GEMA-Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang resmi melepas peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 2020 di Lapangan Utama, Jumat (27/12). Hal ini menandakan resmi dimulainya KKM yang merupakan program wajib bagi mahasiswa. KKM akan dilaksanakan hingga 27 Januari 2020 mendatang. Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag. menyampaikan bahwa sudah selayaknya mahasiswa yang merupakan bagian dari Perguruan Tinggi turut serta dalam membangun masyarakat. Hal ini tak hanya terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, namun juga sebagai wujud nilai kemanusiaan yang memberi manfaat bagi sekitarnya. "Sebelum bertitel sarjana, kalian sudah harus memberi sumbangsih untuk mengedukasi masyarakat," lugasnya. Sementara itu, Ketua Unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Dr. Tutik Hamidah menambahkan, berkontribusi di masyarakat berarti seseorang membuktikan ia tidak abai dengan lingkungannya. Kesadaran seperti inilah yang coba dibangun oleh UIN Malang sebagai universitas berbasis Islam. Cara berkontribusi pada masyarakat, papar Tutik, bisa dilakukan dengan beragam cara. Seseorang dapat turut serta dalam kegiatan yang telah terprogram rutin di lingkungannya. Juga, membuat program yang belum ada yang tentunya bertujuan untuk peningkatan kualitas orang-orang di suatu area. (nd)
GEMA-Beda dengan siswa sekolah menengah lainnya, 35 siswa MA Maarif NU Bangil tidak berhenti belajar saat liburan semester. Para siswa yang tergabung dalam Tim Jurnalistik sekolah tersebut mengunjungi dapur redaksi Tabloid Gema UIN Malang untuk mengetahui proses penerbitan informasi di lingkungan kampus, Senin (23/12). Tim Tabloid Gema menyambut hangat para siswa yang didampingi lima guru pembina itu di Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat lt.4.
M. Anwar Firdausy, Pimpinan Redaksi Tabloid Gema, menjelaskan bahwa peran tim jurnalis dalam suatu institusi sangat krusial. Tanpa adanya pewarta, maka suatu institusi tak akan nampak di masyarakat umum. "Bukti eksistensi tidak akan ada. Seberapa besar pun institusi tersebut, ia akan mati," lugasnya. Tugas utama jurnalis dalam institusi, lanjutnya, tidak jauh berbeda dengan jurnalis di media massa pada umumnya. Yakni, mempublikasikan segala hal yang terjadi di sekitarnya. "Kalau di kampus atau sekolah, jurnalis juga harus mempublikasikan kebijakan atau aturan baru yang baru diresmikan pimpinan," imbuhnya. Tak hanya menjelaskan jurnalistik dalam institusi, tim Tabloid Gema juga memberi simulasi bagaimana setiap harinya suatu berita diproses. Mulai dari menyiapkan bahan tulisan dan foto untuk diunggah di laman resmi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, membuat materi untuk sosial media resmi kampus, hingga layout tabloid fisik. Emilia Khusnul Khotimah, Guru Bimbingan Konseling sekaligus pembina Majalah El-Kalam menyatakan bahwa peserta kunjungan redaksi ialah anggota baru yang masih belajar Jurnalistik dasar. “Kami ingin agar Redaksi El-Kalam lebih baik lagi,” harap guru berkacamata tersebut. Di akhir acara, tim Tabloid Gema juga mengadakan tanya jawab dengan para jurnalis sekolah tersebut dan membagikan beberapa hadiah. (nd)
GEMA-Segenap pimpinan dan sivitas akademika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar Khotmil Quran dan salawatan di Lobi Gedung Rektorat Lt.1, Jumat (20/12). Kegiatan religi ini digelar untuk meningkatkan nilai kedalaman spiritual keluarga besar UIN Maliki Malang. Kegiatan yang dimulai tepat pukul 07.00 WIB itu dimulai dengan pembacaan ayat suci al Quran secara bersama. Setiap orang membaca satu juz dan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil serta salawatan. Rektor UIN Maliki Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag menghimbau agar kegiatan serupa terus dilakukan dengan konsisten. Pasalnya hal ini merupakan bentuk syukur kita atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. "Selain bekerja mencari nafkah, juga harus diimbangi dengan ibadah, sehingga rejekinya semakin berkah," paparnya. Bapak kelahiran Lamongan itu juga meminta agar semua sivitas menjaga tradisi khotmil Quran ini dengan baik. Sehingga kampus berlogo Ulul Albab ini akan semakin maju, berkembang dan tentunya semakin berkah. (aj/nd)
GEMA-Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) 2019 dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Malang Prof. Abd. Haris, M.Ag. Dalam sambutannya, ia menyampaikan prestasi universitas selama tahun 2019. Di antaranya adalah akreditasi institusi A, lahirnya enam guru besar, hingga juara umum tiga even nasional. RTM yang mengusung tema Penguatan Outcome Based Education (OBE) di era Industri 4.0 ini terselenggara di Golden Tulip Holland Resort Batu, Senin-Rabu (25-27/11). Rektor melanjutkan untuk mensukseskan tema tersebut setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. "Kita harus bisa menarik masa depan ke masa kini," tegasnya. Salah satu terobosan dalam bidang pendidikan yaitu kelas online, sehingga mahasiswa tidak lagi berebut ruang kelas. "Kalau disetujui, 2020 bisa kita upayakan," lanjut rektor. Dalam hal penelitian, menurut Prof. Haris, UIN Malang masih belum bisa memberi banyak sumbangsih kepada kemajuan Sains dan Teknologi. Begitu pula pengabdian masyarakat yang dirasa belum menunjukkan ciri kampus yang sesungguhnya. Pasalnya PTKIN menyandang dua gelar, yaitu sebagai lembaga pendidikan dan lembaga dakwah. "Pengabdian masyarakat akan lebih kita arahkan ke sana, bukan hanya ceramah, tapi juga hubungan dengan masyarakat," tegas Prof. Haris. Selain itu, UIN Malang juga dipercaya menyusun konsep implementasi Ekonomi Syariah. Konsep tersebut akan diaudiensikan dengan Wakil Presiden Desember mendatang. Rektor berpesan meskipun prestasi kampus sudah melambung, sivitas akademika tidak boleh lupa dengan empat pilar universitas. Utamanya kedalaman spiritual. "Kalau pilar itu hilang, tidak ada bedanya dengan kampus lain," pungkas rektor kelahiran Lamongan tersebut. (ir/nd)
GEMA-Unit Layanan Pengadaan (ULP) UIN Malang mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Dasar, Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Berdasarkan Peraturan Presiden No.16 tahun 2018. Acara yang dihelat tiga hari di Hotel Atria tersebut diikuti 37 peserta yang terdiri dari dosen dan staf berbagai fakultas di UIN Malang (18-21/11). Pelatihan dilaksanakan dengan metode tatap muka dan e-learning.
Kabiro AUPK Drs. Mahfudh Shodar, M.Ag. menyatakan, mengurus keperluan yang berhubungan dengan barang dan jasa (barjas) tidak sulit jika dikerjakan sesuai SOP. Siapa pun yang mendapat amanah untuk mengurus hal tersebut, tidak perlu takut atau bingung. “Bekerja sesuai alur SOP dan tidak perlu mencari jalan lain,” lugasnya. Ita Hidayatus Sholihah, Ketua Pelaksana mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut ditujukan bagi siapa saja yang berurusan dengan barjas. Khususnya ASN. “Kami harap mereka lebih memahami aturan dan tidak perlu khawatir selama sudah mengikuti aturan yang ditetapkan,” paparnya. Ia menambahkan, dengan memahami aturan, etika, dan proses kinerja di bidang pengadaan barang dan jasa (PBJ), ASN dan pengelola PBJ mampu meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Imbasnya, tentu pada pelaksanaan tugas dan jabatannya secara profesional, beretika dan yang berintegritas tinggi. (ptt/nd)
GEMA-Keempat kalinya Unit BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan Ujian Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Kegiatan ini diadakan bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur sebagai penyedia soal dan format ujian. 578 mahasiswa dijadwalkan mengikuti UKBI yang diadakan selama dua hari di Aula Gedung Rektorat lt. 5 (19-20/11). Ketua BIPA UIN Malang Dr. Dewi Chamidah mengungkapkan bahwa memiliki kemahiran dalam Bahasa Indonesia sama pentingnya dengan bahasa asing yang dipelajari di kampus. Apalagi, Bahasa Indonesia merupakan bahasa bangsa sendiri. “Jadi jika memiliki sertifikat TOEFL dan TOAFL diwajibkan saat kelulusan, seharusnya sertifikat UKBI lebih wajib lagi,” tutur dosen berkacamata ini. Karenanya, Dewi berharap agar di tahun mendatang, UKBI bukan hanya ujian wajib bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dengan dukungan seluruh pihak di Kampus Ulul Albab, ia ingin agar semua mahasiswa mengikuti ujian tersebut sebelum prosesi wisuda. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. M. Zainuddin, MA. diminta untuk membuka pelaksanaan UKBI 2019. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa Bahasa Indonesia masuk dalam lima besar bahasa internasional. “Jadi jangan ragu menggunakan Bahasa Indonesia dalam forum internasional,” imbuhnya. Ia melanjutkan, banyak warga negara asing yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia. “Bahasa kita itu simpel dan sangat mudah, tidak banyak perubahan untuk konteks yang berbeda,” paparnya. Terbukti, para peserta in-country program dari Universitas Deakin, Australia yang baru beberapa minggu di UIN Malang sudah lancar bercakap-cakap dengan Bahasa Indonesia. Selanjutnya, Dr. Zainuddin mengingatkan agar mahasiswa tak lupa mendalami bahasa bangsanya sendiri. Apalagi jika nanti dalam proses penulisan tugas akhir. “Jangan bawa bahasa lisan kalian ke dalam bahasa tulisan saat menulis skripsi. Ada bedanya,” tegasnya. Turut hadir dalam pembukaan, Kepala Biro AAKK Drs. Heru Achadi Heri. Sementara rombongan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur dikoordinatori oleh Siti Qomariyah sebagai pengatur pelaksanaan UKBI. (nd)
GEMA-Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melalui Dirjen BPK memunculkan program baru, yakni Program Induksi Pendidikan Profesi Guru (PIPPG) tahun 2019. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Malang dipercaya menjadi salah satu di antara tiga PTKIN se-Indonesia yang ditunjuk Kemenag sebagai penyelenggara. PTKIN lainnya yaitu UIN Makassar dan UIN Yogyakarta. 178 guru dari berbagai daerah berkumpul di Ruang Aula Micro Teaching untuk menghadiri pembukaan dalam Studium General Induksi Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan, Jumat (15/11). Galih Puji Mulyoto, Ketua Pelaksana PIPPG menjelaskan program tersebut memberi kesempatan peserta PPG tahun 2018 yang belum beruntung untuk lulus Uji Pengetahuan. Wakil Dekan FITK Bidanng AUPK Dr. Abdul Basith menjelaskan program berbasis induksi beda dengan lainnya. Program ini akan lebih intensif sehingga hasil yang diharapkan juga lebih baik lagi. Para peserta harus menyiapkan diri, tidak hanya aspek pemikiran tetapi juga segi fisik. “Karena menjelang Uji Pengetahuan (UP) dibutuhkan kerja keras jangan sampai sakit,” pesannya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Isroqunnajah menambahkan PIPPG merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam meningkatkan mutu dan profesionalitas guru. Dengan makin meningkatnya kompetensi guru, maka pemerataan pendidikan yang berkualitas di Indonesia akan tercapai. (ptt/nd)
GEMA-Jurusan Perbankan Syariah kembali melantik pengurus tiga komunitas internal, yaitu Sahabat Pendamping, El-Dinar Finance, dan Komunitas Entrepreneur. Dilantik langsung oleh Sekretaris Jurusan Ulfi Kartika, pengurus mengemban tugas untuk satu tahun ke depan. Dilaksanakan di Aula Gedung Rektorat lt. 5, kegiatan yang bertajuk Family Gathering 2019 ini juga mengadakan seminar Digital Banking, Rabu (7/11). Narasumber Raga Birhatinin Alfath mengungkapkan sektor perbankan tidak lagi membutuhkan banyak teller dan customer service. “Yang dicari adalah mindset entrepreneur untuk bisa menjual produk mereka,” jelas praktisi perbankan syariah tersebut. Ia melanjutkan, di masa depan, bank juga akan memangkas sumber daya manusia. Pasalnya, beberapa bank besar seperti BCA dan Bank Artos mulai akuisisi menjadi digital bank. “Bank Artos akan berkolaborasi dengan Gojek, jadi bisa-bisa nanti menabungnya lewat driver,” jelas Raga. Lulusan Teknik Informatika UIN Malang tersebut juga berpesan agar mahasiswa meningkatkan pengetahuan dan pengalaman. Menurutnya, peluang untuk industri Financial Technology (Fintech) berbasis syariah masih besar. “Kita harus mempersiapkan betul langkah apa yang akan dilakukan untuk industri keuangan ke depan,” tuturnya. Raga menunjukkan beberapa jenis fintech berbasis syariah antara lain Ammana, Igro, Investree, dan Amartha. (ir/nd)
GEMA-Sejalan dengan motto PKPBA (Program Khusus Perkuliahan Bahasa Arab) yakni pembelajaran Bahasa Arab yang menggembirakan dan membiasakan. Divisi FKM (Forum Kegiatan Mahasiswa) PKPBA pun mengadakan serangkaian acara baik indoor yang dilaksanakan di lingkungan universitas pada akhir semester 1 dan outdoor pada Maret 2020. Kegiatan ini terdiri dari berbagai perlombaan seperti, Baca Berita, Iklan Kocak, Pidato, Puisi dan Yel. Semua perlombaan menggunakan Bahasa Arab. Hal itu dimaksudkan agar para mahasiswa mengaplikasikan Bahasa Arab dalam konteks nyata. Perlombaan ini dimulai pukul 14.00 WIB hingga selesai. Semua fakultas mengirimkan delegasi terbaiknya. Para peserta pun sangat antusias dalam mengikuti perlombaan ini. Hal itu tampak dalam Lomba Taqdimul Qissah (5/11), para peserta menggunakan alat peraga serta aksesoris yang total sebagai pendukung cerita. Namun, setelah berlangsung selama dua hari, perlombaan ini dihentikan sementara karena dirasa kurang efektif baik waktu maupun tempat. Pelaksanannya pun kurang semarak karena waktunya dijadwalkan bergilir per fakultas yang berlangsung sepanjang November. Maka FKM dan para dosen PKPBA pun merombak total kegiatan tersebut dan meringkasnya menjadi dua hari (27-28/11). Perlombaan akan dilaksanakan serentak semua fakultas dengan tempat yang sudah ditentukan. Menurut Haritza Bayu, Ketua Divisi FKM PKPBA perombakan ini dilakukan agar kegiatan dapat berjalan dengan maksimal.“Ketika lomba salah satu fakultas berlangsung, kelas lain yang sedang belajar akhirnya terganggu dan tidak maksimal,” jelasnya. Hal senada juga diungkapkan Abdullah Ubaid, salah satu juri dalam perlombaan yang merasa bahwa pelaksanaan acara kurang semarak karena dilaksanakan bergiliran dengan jangka waktu yang terlalu panjang. Perlombaan ini memang menjadi agenda wajib setiap tahunnya untuk mencari dan melatih bibit-bibit juara para mahasiswa baru yang nantinya mewakili PKPBA dalam lomba Bahasa Arab baik di dalam atau di luar kampus. (df/nd)