Daftar Penulis: Iffatunnida


TARBIYAH ISLAMIYAH HARUS HADAPI PERUBAHAN
Rabu, 6 November 2019 . in Berita . 1517 views
2506_dsc_0689.jpg

GEMA-Saat membuka The Fourth International Conference on Islamic Education (ICIED) di Rumah Singgah, Sekolah Pascasarjana UIN Malang, Kota Batu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Dr. Uril Bahruddin mengungkapkan pandangannya terhadap pendidikan Islam (6/11). Dengan era yang semakin berubah dan berkembang, ia berharap para pakar dan pelajar Tarbiyah Islamiyah (Pendidikan Islam) juga harus menyiapkan diri.
Tugas mereka, menurut Uril, ialah mendidik dan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk tetap berpegang pada nilai-nilai Islam di zaman global. Dengan keilmuan dan didikan Islami, ia yakin tidak akan ada generasi muda yang lupa akarnya.
Ia menambahkan, seseorang yang ditempa dengan Pendidikan Islam akan lebih mengenal dirinya. Dengan begitu, ia tahu apa yang tepat untuk dirinya sendiri. “Kita bisa lihat, banyak orang yang tidak mengenal dan tidak tahu ‘menu’ yang tepat untuk dirinya,” jelas Bapak berbadan tegap ini.

2507_dsc_0697.jpg


Ia sangat menyayangkan jika Pendidikan Islam tidak mengambil peran dalam perubahan zaman. “Pendidikan Islam tidak akan berkembang jika tidak bisa menghadapi perubahan-perubahan di masa sekarang,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr. Agus Maimun berharap, dengan adanya konferensi yang membahas tema serupa ICIED, ia yakin Pendidikan Islam akan semakin berkembang. “Tentu kita mau Pendidikan Islam menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” harapnya. Ia juga menambahkan, dengan konferensi bernuansa Tarbiyah Islamiyah, akan merangsang orang untuk mau membaca dan peka terhadap persoalan masyarakat yang terkait dengan pendidikan agama. “Kami adakan forum ICIED ini agar bisa mendapat pemikiran-pemikiran cerdas dari generasi muda Indonesia,” katanya. (nd)

Lebih Lanjut »
ICIED 2019: MINAT MENULIS MENINGKAT
Rabu, 6 November 2019 . in Berita . 636 views
2508_dsc_0708.jpg

GEMA-Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar International Conference on Islamic Education (ICIED) untuk kali keempat. Acara dua hari (6-7/11) tersebut dihelat di Rumah Singgah, Sekolah Pascasarjana UIN Malang, Kota Batu. Ketua Panitia Imam Rofiki mengungkapkan kebahagiaannya melihat antusiasme peserta tahun ini.
Ia menyatakan, di banding tahun sebelumnya, jumlah abstrak yang diserahkan kepada panitia meningkat drastis. Ada lebih dari 400 abstrak. Namun, hanya sekitar 250 calon pemakalah yang mengirimkan full paper-nya. “Jumlah ini sudah lebih dari cukup mengingat waktu konferensi yang tidak lama,” tuturnya.
Jumlah pengirim abstrak dan makalah yang membludak ini tentu dinilai positif oleh pihak penyelenggara ICIED. Apalagi, ada mahasiswa S1 yang juga menjadi pemakalah di konferensi tahunan ini. “Ini menunjukkan semangat menulis orang Indonesia yang semakin meningkat,” ujar Rofiki.
ICIED 2019 mengusung tema Challenges in Technology and Literacy of Education. Selain pembicara utama dari FITK sendiri, panitia ICIED juga mengundang Prof. Masdar Hilmy, Ph.D. (UIN Sunan Ampel Surabaya), Andrea Rene Mason, MA. (University of Idaho, Amerika Serikat), Assoc. Prof. Dr. Mohd. Nazri Latiff Azmi (Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia), dan Mohammad Sahar Mat Din, MBA. (Dewan Perdagangan Islam Malaysia). (nd)

Lebih Lanjut »
URGENSI INTEGRITAS ILMU DALAM DUNIA MODERN
Selasa, 5 November 2019 . in Berita . 744 views
2505_jimly.jpg

GEMA-Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan kuliah tamu dengan narasumber terkemuka Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, MH., Selasa (5/11). Kuliah tamu ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Syariah di Aula Rektorat Lt. 5.
Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Zainuddin menyampaikan, integritas ilmu harus sesuai visi UIN Malang yang tengah dijalankan. Dimana, metode pengajaran terletak pada penggabungan ilmu umum dengan al Quran dan sunnah melalui metode Integritas Learning Model. “Perlu bagi mahasiswa untuk dapat berpikir secara moderat dan terbuka dalam mengembangkan keilmuan pada era ini,” tegasnya kepada audiens.
Prof. Jimly Asshiddiqie menyatakan, seiring dengan berkembangnya zaman, pikiran pun mengalami perkembangan. Karena sifatnya yang dinamis, maka perlu adanya penyesuaian kontekstual. Fakta di era modern ini, masih ada imprioritas dalam menyikapi integritas ilmu pengetahuan, sehingga banyak masalah yang muncul dalam disiplin ilmu.
Untuk menyikapinya, lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia tersebut, perlu adanya kajian hukum agama dan negara. “Hasil kajian tersebut bisa jadi source of law, bukan hanya rule of law bagi peraturan itu sendiri,” imbuhnya.
Menurut Prof. Jimly, menjadi cendekiawan yang berpikiran modern dan terbuka bukan berarti meninggalkan pengetahuan sebelumnya. Namun, membaharui dan mengembangkan dengan melihat dua sisi disiplin ilmu tekstual dan kontekstual.
Sebelum menutup kuliah tamunya, guru besar Universitas Indonesia ini berpesan empat hal kepada mahasiswa UIN Malang. Pertama, pengembangan integritas ilmu yang telah dilaksanakan UIN Maliki untuk terus dikembangkan. Kedua, menciptakan milieu yang berbudaya nusantara. Ketiga, memiliki keunggulan IMTAQ dalam IPTEK. Keempat, terorganisasi secara baik. “Sesuatu yang hak tanpa organisasi baik dapat mudah dikalahkan kebathilan yang terorganisir dengan baik,” tegas putra bangsa kelahiran Kota Palembang ini. (ofi/nd)

Reporter: Achmad Basofi

Lebih Lanjut »
AICOLLIM: WR IV UNGKAP KEAMPUHAN SASTRA
Selasa, 5 November 2019 . in Berita . 492 views
2511_aicollim.jpg

GEMA-Giliran Fakultas Humaniora yang mengadakan acara bertaraf internasional melalui Annual International Conference on Language, Literature and Media (AICOLLIM). Kegiatan yang dibuka di Home Theatre Gedung Humaniora lt.3 ini digelar selama dua hari (5-6/11). Pihak panitia mengusung Language, Literature and Media in the Digital Era sebagai tema di perhelatan yang kedua tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama Dr. Uril Bahruddin, MA. membuka AICOLLIM mewakili rektor yang berhalangan hadir. Ia pun mengulas singkat tema yang ditetapkan panitia. Sastra menurutnya ialah alat untuk menjaga bahasa. Tanpa sastra, suatu bahasa akan redup dan tidak berkembang pesat. “Maka orang Arab menempatkan sastra menjadi salah satu sumber berbahasa,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, jika terjadi perselisihan dalam berbahasa di kalangan orang Arab, maka sastra menjadi tempat rujukan. Mereka juga meyakini sastra sebagai penjaga peradaban dan nilai-nilai adat di masyarakat. (ptt/nd)

Lebih Lanjut »
KARENA MERASA DIAWASI, MAKA TERKONTROL
Selasa, 29 Oktober 2019 . in Berita . 552 views
2490_semhas5.jpg

GEMA-Sebagai salah satu reviewer dalam seminar hasil penelitian dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) 2019, Prof. Dr. Muhammad Djakfar, SH., M.Ag. berbagi mengenai para peneliti tahun ini. Ditemui pasca menelaah semhas 14 judul penelitian, ia menuturkan beberapa hal.
Menurutnya, para peneliti tahun ini menunjukkan peningkatan kualitas dibanding periode yang pernah ada. Mulai dari tahap proposal, seminar antara, hingga yang terakhir seminar hasil. “Terlihat peningkatan hasilnya yang semakin membaik entah itu dari segi umum maupun personal,” imbuhnya.
Dari segi umum, ia mengapresiasi pemantauan dari Unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Malang. Dengan sistem yang dibuat dan terjadwal, peneliti menjadi lebih disiplin. Sedangkan dari sisi personal, ia menilai bahwa para peneliti sangat bertanggung jawab terhadap penelitiannya.

2491_semhas6.jpg


Hal ini, masih kata Prof. Djakfar, terlihat dari makin teratur dan patuhnya penerima dana BOPTN 2019. Semua dijalankan sesuai time table yang ditetapkan Unit LP2M. Melalui agenda seperti seminar antara dan pertemuan rutin dengan pembimbing, peneliti juga menunjukkan peningkatan dalam laporan penelitiannya.
Ia menambahkan, sikap disiplin yang ditunjukkan para peneliti tentu berasal dari karakter mereka yang bertanggung jawab. “Mereka tahu bahwa hasil penelitiannya nanti dibaca banyak orang, jadi mereka tidak mungkin main-main pada prosesnya,” papar Guru Besar Bidang Ekonomi Islam tersebut.
Dari sejumlah penelitian yang ia telaah selama proses semhas, ia bersyukur tidak ada kendala berarti. “Hanya ada revisi-revisi yang termasuk dalam kategori minor, selebihnya sudah hampir sempurna,” ujarnya.
Unit LP2M mengumpulkan 152 penerima dana penelitian BOPTN 2019 untuk melakukan seminar hasil. Semhas yang dilaksanakan selama dua hari tersebut (28-29/10) bertempat di Spencer Green Hotel, Bumiaji, Kota Batu. (nd)

Reporter: Nida
Fotografer: Ajay

Lebih Lanjut »
DIDAMPINGI HINGGA TUNTAS
Selasa, 29 Oktober 2019 . in Berita . 464 views
2488_semhas3.jpg

GEMA-Menjadi pengorganisir para penerima dana riset Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) 2019, Unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) memiliki tugas yang tidak sedikit. Ditemui di sela Seminar Hasil di Spencer Green Hotel, Kota Batu, Ketua LP2M Dr. Tutik Hamidah menjabarkan, pihaknya memantau dan membimbing penerima dana tersebut dari awal hingga akhir pelaporan.
Tugas LP2M dimulai ketika BOPTN akan diturunkan. Pihaknya lalu menjaring para peneliti yang kompeten untuk mengajukan rencana penelitiannya. “Kami adakan waktu khusus untuk coaching penulisan proposal penelitian,” imbuhnya. Dalam sesi ini, peneliti-peneliti dengan proposal yang memenuhi syarat sesuai kluster yang diajukan pun terpilih.
Selanjutnya, LP2M terus memantau apakah peneliti melakukan tugas sesuai kewajibannya. Termasuk melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan seperti perencanaan anggaran yang akan dikeluarkan selama penelitian.
Kini, lanjutnya, memasuki tahap akhir yakni seminar hasil. Unit LP2M mengatur waktu dan tempat khusus agar peneliti dan reviewer berkumpul. “Jika diatur seperti ini, semua akan ketemu, maka berkas-berkas yang dibutuhkan pun cepat terkumpul,” papar Ibu berkacamata ini.

2489_semhas4.jpg


Apakah tugas LP2M tuntas setelah semhas? Menurut Tutik, masih ada satu hal lagi yang harus dikerjakan. Yakni terkait outcome yang dibebankan kepada penerima BOPTN 2019. Seluruh peneliti memiliki kewajiban untuk menerbitkan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah sesuai level dana yang diterima. “Selain itu penerima dana riset harus menerbitkan buku juga ada HKI (Hak Kekayaan Intelektual, Red.),” ia melanjutkan, “Yang pasti semua wajib publikasi.”
Dalam penyusunan laporan penelitian menjadi artikel ilmiah dan juga buku, Unit LP2M pun merasa wajib menjadi pembimbing. “Akan diadakan wokshop khusus penulisan artikel ilmiah bagi peneliti,” tutur Tutik.
Hanya satu yang diharapkan Unit LP2M kepada penerima dana BOPTN 2019. Yakni, memenuhi hak dan kewajiban yang sudah disetujui ketika nama-nama mereka yang terpilih sebagai penerima dana. “Termasuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan yang sebenarnya untuk menambah wawasan keilmuan mereka,” harap Tutik menutup wawancara. (nd)

Reporter: Nida
Fotografer: Ajay

Lebih Lanjut »
SETELAH SEMHAS, TERBIT DI JURNAL ILMIAH
Senin, 28 Oktober 2019 . in Berita . 552 views
2485_semhas1.jpg

GEMA-Seluruh penerima dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) 2019 memasuki tahap akhir yakni Seminar Hasil (semhas). Unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) mengumpulkan para peneliti dan mengundang reviewer selama dua hari di Spencer Green Hotel, Bumiaji, Kota Batu (28-29/10). Setiap grup riset mempresentasikan hasil penelitiannya di depan reviewer. Reviewer berhak menanyakan dan meminta peneliti untuk merevisi hal-hal yang dianggap kurang.
Ahmad Abtokhi, Sekretaris Unit LP2M mengungkapkan ada 152 penelitian yang diuji bergantian. Hasil riset tersebut dibagi menjadi 11 kluster sesuai bidangnya. Menurut data yang terkumpul, sebagian besar riset ada dalam kluster Penelitian Pembinaan/Peningkatan Kualitas. "Total 50 riset di kluster ini, selanjutnya yang kedua di kluster Penelitian Dasar Interdisipliner sebanyak 37," paparnya.

2486_semhas2.jpg


Ia melanjutkan, para penerima dana riset BOPTN 2019 harus menyerahkan dan mengunggah beberapa hal. "Seperti berkas-berkas hasil penelitian juga draf anggaran untuk laporan dana bantuan," imbuh warga Karangploso itu. Seluruh berkas yang disyaratkan, harus diunggah di laman resmi Litapdimas.
Abtokhi juga menuturkan bahwa para peneliti wajib mempublikasikan hasil risetnya dalam jurnal ilmiah. "Itu outcome yang diminta pemberi dana riset," jelasnya. Level jurnal yang dituju disesuaikan dengan kluster penelitian. Jika dana yang diberikan besar, maka jurnal yang dituju harus sudah terindeks Scopus. Jika sebaliknya, maka cukup jurnal yang terakreditasi Sinta 2. Peraturan tersebut sudah tertulis di pedoman yang sudah dimiliki penerima dana riset BOPTN 2019.
Sementara itu, reviewer Semhas Penelitian BOPTN 2019 tak hanya berasal dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Unit LP2M juga mengundang beberapa reviewer dari UIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Reviewer dipilih sesuai bidang keilmuan yang diampu. (nd)

Lebih Lanjut »
ICOLTIC: PERTEMUAN PENGAJAR TIGA BAHASA
Sabtu, 26 Oktober 2019 . in Berita . 804 views
2478_icoltic1.jpg

GEMA-Unit Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memeriahkan Bulan Bahasa dan Sastra di Oktober ini dengan perayaan akademik. Selama beberapa bulan, pihak PPB menyiapkan International Conference on Language Teaching and Culture (ICOLTIC), Sabtu (26/10). Acara yang pertama kalinya diadakan ini menarik minat 50 pemateri dari beragam kampus dalam dan luar Pulau Jawa untuk berpartisipasi menjadi pembicara di sesi panel.
Direktur PPB, Dr. Abdul Hamid menyatakan keunikan dari konferensi itu. Tak hanya tentang pengajaran dan budaya Bahasa Arab dan Inggris, namun juga Bahasa Mandarin. “Karena kami menaungi ketiga bahasa itu dan ada juga Bahasa Persia yang sedang kami kembangkan,” jelasnya.
Melihat minat peserta, pihaknya pun optimis bahwa ICOLTIC akan diadakan setiap tahunnya. Namun, tentu akan diadakan evaluasi mendalam terlebih dahulu terkait acara yang memang baru berlangsung perdana ini. Mengingat ICOLTIC menjadi tempat berkumpulnya akademisi dari setidaknya tiga bahasa, juga menjadi bahan yang akan dievaluasi. “Kami akan mendiskusikan lagi apakah konsepnya tetap seperti ini atau akan kami pisah per bahasa agar lebih fokus,” paparnya.

2479_icoltic2.jpg


ICOLTIC 2019 bertema New Trajectories on the Teaching of Foreign Languages in 4.0 Era. Ketua Panitia ICOLTIC Dr. Syamsudin menuturkan bahwa ada tiga tahap revolusi industri yang telah berlangsung. Beberapa tahun terakhir, dunia memasuki tahap keempat dimana merupakan era pengaruh revolusi industri. Berkembangnya teknologi secara masif dan cepat menjadi penandanya. “Maka di sinilah kita bertukar pikiran dan belajar bagaimana agar kita sebagai pengajar tetap kreatif dan inovatif menyikapi teknologi,” jelas dosen asal Yogyakarta tersebut.
Sementara itu, panitia mengundang tiga pembicara utama dari luar kampus. Yakni Prof. Utami Widiati, MA., Ph.D. (Universitas Negeri Malang), Prof. Faishol Mahmoud Adam (University of al Quran al Karim, Sudan), dan Shi Yuxin, M.Hum. MA. (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta).
Sebagai pembuka acara, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. M. Zainuddin, MA. hadir menyambut seluruh peserta yang hadir. Ia juga menyampaikan bahwa ICOLTIC merupakan salah satu acara penunjang visi-misi kampus yang fokus pada pengembangan kebahasaan asing. (nd)

Lebih Lanjut »
LP2M FASILITASI DOSEN RISET DI DESA TAJI
Jumat, 25 Oktober 2019 . in Berita . 464 views
2477_taji.jpg

GEMA-Agenda hari kedua Workshop Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset 2019 LP2M UIN Malang, yakni praktik Partisipatory Action Research (PAR) langsung di masyarakat. Namun sebelumnya para dosen tidak langsung berbaur dengan masyarakat. Ada acara penyambutan dan pengarahan dari perangkat Desa Taji dan juga ketua LP2M UIN Malang, yang bertempat di Kantor Balai Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Sabtu(19/10).
Kepala Desa (Kades) Didin Siswanto dan perwakilan Jabung Widodo menyambut kedatangan UIN Malang dengan ramah. Dalam sambutannya, mereka berharap UIN Malang dapat membantu mereka dalam pengelolaan potensi di Desa Taji. Didin mengatakan bahwa banyak sekali potensi di desa tersebut, antara lain di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan juga pariwisata.
Selanjutnya, Dr. Tutik Hamidah, M.Ag Ketua LP2M juga menyampaikan harapannya yang sama dengan kedua tokoh tersebut. Tutik menambahkan agar nanti para dosen tidak hanya sekedar menjadi peneliti. Karena ini PAR, makan mereka diharapkan terlibat aktif terhadap hal apapun yang menjadi fokus penelitian. “Ini merupakan pengabdian dosen kepada masyarakat yang berbasis riset. Sehingga mereka harus bersungguh-sungguh karena LP2M UIN Malang siap memfasilitasi,” tegasnya.
Di tengah arahannya, Tutik mengungkapkan rasa takjubnya dengan perjalanan menuju Desa Taji. Menurutnya, jalan menuju desa itu sangat unik, bisa menguji adrenalin tapi selalu diiringi pemandangan indah. “Akhirnya kami tiba juga di desa yang dijuluki dengan desa kaki langit. Luar biasa dan ini bisa disebut pengabdian berbasis wisata”, ucapnya. (ptt/nd)

Lebih Lanjut »

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up